ANALISIS DAN PENELITIAN KONSEP DAN PENERAPAN GREEN COMPUTING PADA PERUSAHAAN IT

ANALISIS DAN PENELITIAN KONSEP DAN PENERAPAN GREEN COMPUTING PADA PERUSAHAAN IT


Abstrak

  TUJUAN PENULISAN, ialah membahas konsep green computing serta penerapan  green computing diberbagai perusahaan it untuk menghasilkan sebuah pengetahuan tentang sampah elektronik dan sebuah solusi dan pendekatan green computing yang berbuah manfaat dan hasil bagi perusahaan yang sudah memakai prinsip green computing.


METODOLOGI ANALISA  yang di gunakan terdiri dari 1 metode, yaitu Metodologi analisis sistem berjalan. Metodologi analisis sistem berjalan hal yang dilakukan meliputi survey ke berbagai perusahaan it yang sudah melakukan green computing , mencari informasi tentang green computing, melakukan wawancara dan studi pustaka.


HASIL YANG INGIN DICAPAI penulis ingin memberikan pemahaman konsep tentang green computing dan tata cara penerapan baik solusi maupun pendekatan masalah green computing di berbagai perusahaan it agar bisa memanfaatkan sampah elektronik untuk didaur ulang  agar tidak menjadi sampah elektronik dan menciptakan kehidupan linkungan yang berkelanjutan.


SIMPULAN penelitian yang dilakukan penulis adalah adanya untuk mengatasi kendala – kendala pada perusahaan yang bergerak dibidang it yang masih belum tahu dan menerapkan prinsip green computing pada perusahaan it tersebut yang sebelumnnya dapat menyebabkan bahaya yang berdampak bagi kesehatan dan lingkungan.

Kata Kunci
Analisis, penelitian, konsep, penerapan , green computing, it

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada era digital ini, tentunya komputer menjadi suatu hal yang sangat fital dalam menunjang digitalisasi tersebut karena komputer sudah banyak digunakan di berbagai bidang untuk memudahkan pekerjaan setiap pemakainya (user) dan membantu jalannya proses yang ada menjadi lebih cepat dan aman, hal tersebut saat ini lebih dikenal dengan istilah  Information and Communication Technology (ICT). Tetapi semakin praktis suatu hal pasti akan semakin besar pula efek samping yang dihasilkan, ICT tersebut sebenarnya sangat lah tidak ramah lingkungan dikarenakan banyaknya energi yang digunakan untuk mengoperasikan peralatan ICT tersebut dan juga limbah yang dihasilkan oleh peralatan ICT tersebut yang tidak terolah dengan baik, ditambah lagi dengan semakin ketidakpeduliannya manusia pada lingkungan hidupnya sehingga hal ini menyebabkan bumi tempat manusia hidup semakin rusak karena kurang terawat dan hal ini tentunya dapat merugikan umat manusia. Jika hal ini terus berlanjut tentunya ICT ini bagaikan pedang bermata dua, selain membantu pekerjaan user ICT juga membantu mempercepat kerusakan bumi.
Saat ini sudah diperkenalkan dan banyak dikampanyekan isitlah Green Computing. Green Computing adalah sebuah cara dalam memanfaatkan ICT sekaligus menjaga lingkungan dengan cara menggunakannya dengan ramah lingkungan. Hal ini digagaskan pertama kali pada tahun 1990an yang dimulai dengan sebuah perusahaan bernama Green peace meminta Microsoft untuk membuat sebuah office system untuk mengurangi penggunaan kertas. Karena kertas diciptakan dari pohon dan tentunya penggunaan kertas terlalu banyak tidak baik karena hal itu menyebabkan akan banyak pohon yang ditebang untuk memproduksi kertas, namun saat itu green computing masih belum mendapat perhatian khusus dari masyarakat baik dalam hal penerapan maupun ditegaskan dengan menjadi mata kuliah diberbagai fakultas ilmu komputer di berbagai universitas, sehingga pada awal-awal dikenalkannya green computing masih banyak yang belum mengenalnya. Hal ini tentunya menjadi latar belakang penulis dalam membuat karya ilmiah tentang Green Computing untuk memperkenalkan lebih dalam tentang green computing tentang manfaat, dampak buruk dan cara pengaplikasian green computing dalam menggunakan peralatan ICT, agar semakin banyak orang yang menyadari betapa pentingnya Green Computing untuk kelangsungan bumi dan semakin efektifnya proses yang berjalan dalam proses tersebut.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam penulisan yang bertemakan Green Computing ini prnulis menentukan beberapa poin penting untuk dijadikan ruang lingkup penelitian. Ada pun beberapa ruang lingkup tersebut adalah :
 
1. Sejarah Green Computing
• Di dalam ruang lingkup ini penulis akan membahas sejarah pertama kali dicetuskannya green computing pertama kali, ada pun sejarah yang sudah penulis ceritakan di latar belakang hanyalah sebagian kecil dari sejarahnya yang akan dibahas lebih detail.
2. Permasalah yang dihadapi
• P enulis akan membahas tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi negara berkembang yang berkaitan dengan limbah yang dihasilkan dari peralatan ICT.

3. Bahaya E-Waste
• Di ruang lingkup ini penulis akan menjelaskan lebih detail tentang pengertian dan dampak buruk dari E-Waste tersebut, sehingga nantinya pembaca karya ilmiah ini dapat menyadari betapa pentingnya pengaplikasian green computing dalam mengolah limbah peralatan ICT.

4. Solusi
• Penulis akan membahas langkah-langkah dan beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menghasilkan solusi yang sesuai dengan kebutuhkan  perusahaan.


5. Manfaat Green Computing
• Pada bagian ini penulis bertujuan untuk menjelaskan manfaat dari green computing, sehingga nantinya pembaca dapat memahami manfaat dari green computing

6. Penerapan Green Computing
• Di dalam ruang lingkup ini penulis bermaksud untuk memberi tahukan  tentang penerapan green computing yang sudah terjadi di dunia nyata agar bisa dijadikan contoh bagi pembaca nantinya.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari Penelitian adalah:
• Memperkenalkan Green Computing kepada masyarakat luas dengan cara menjelaskan manfaat, dampak buruk, pada lingkungan dan cara penerapannya dalam penggunaan perlengkapan ICT.
• Mengurangi persentase limbah elektronik yang dihasilkan oleh peralatan ICT yang bisa berdampak buruk jika tidak diolah dengan benar.
• Membuat green computing diterapkan besar-besaran di setiap kegiatan yang memanfaatkan komputer, karena green computing memiliki banyak manfaat baik dari sudut pandang lingkungan maupun keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan.
Manfaat yang akan diperoleh :
• Dengan  semakin luasnya masyarakat yang menegenal green computing maka akan banyak juga yang menerapkannya, karena dengan mengenal green computing maka masyarakat luas sudah memahami seberapa buruknya dampak dari penggunaan perlengkapan ICT tanpa green computing.
• Dengan banyaknya yang menerapkan green computing dalam menggunakan peralatan ICTnya di kegiatan bisnisnya, maka secara tidak langsung limbah elektronik juga akan berkurang dan hal ini berdampak sangat baik dan secara tidak langsung sidah ikut serta dalam merawat dan menjaga bumi yang kita tinggali.
• Meningkatkan kinerja perusahaan dan menjadikan proses bisnis mereka semakin optimal karena, dan tentu juga pencemaran yang diakibatkan oleh ICT semakin berkurang.
1.4 Metodologi Penelitian
Dalam pembuatan karya ilmiah ini penulis menggunakan studi pustaka sebagai metode pengumpulan data yang penulis butuhkan untuk memperkuat hipotesa yang penulis sertakan dalam penulisan karya ilmiah ini. Studi pustaka yang kami lakukan adalah mengumpulkan data yang kami butuhkan dari buku, majalah, dan jurnal-jurnal online yang tersedia di internet.


1.5 Sistematika Penulisan  
Penulisan karya ilmiah ini dijabarkan dalam empat bab yang terdiri dari:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab pertama ini menguraikan latar belakang penulisan Karya ilmiah, ruang lingkup yang berisi batasan pembahasan yang terdapat di dalam topik ini, tujuan dari penulisan dan manfaat apa saja yang diharapkan, metodologi pembuatan karya ilmiah, dan sistematika penulisan yang digunakan yang penulis gunakan.


BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab kedua menguraikan mengenai pembahasan konsep dan landasan teori yang terbagi dalam teori-teori umum dan teori-teori khusus yang berhubungan dengan topik yang dibahas sebagai landasan dalam penulisan karya ilmiah green computing ini.
Teori-teori umum yang dibahas meliputi sistem, data items, informasi, knowledge, sistem informasi, dan bagian-bagian dari Komponen Sistem Informasi.



BAB 3 : PEMBAHASAN
Bab ketiga menguraikan mengenai pembahasan topik yang kami sajikan, di bab ketiga ini juga kami menjelaskan hasil penelitiian kami secara detail agar bisa dimengerti oleh pembaca

BAB 4 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab keempat merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan yang telah diperoleh penulis dari hasil penelitian sesuai dengan topik yang diangkat, serta berisi saran-saran terhadap pihak yang terkait untuk pengembangan dan perbaikan cara penggunaan peralatan ICT  ke arah yang lebih baik.


BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum
Sistem memiliki banyak pengertian, tetapi pada dasarnya pengertian tersebut memiliki maksud yang sama. Dalam analisis dan perancangan sistem informasi penulis harus memahami terlebih dahulu pengertian sistem informasi agar dapat melakukannya.
Berikut adalah pengertian sistem informasi secara umum:

2.1.1  Pengertian Sistem
 Menurut Raymond Mc Leod, Ir. George Schell (2000,p9), Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai suatu tujuan organisasi seperti perusahaan atau area bisnis yang dinamis.

2.1.2  Pengertian Management
 Menurut Stephen P. Robbin, Marry Coulter (2012,p8), Management adalah suatu tindakan yang melibatkan koordinasi dan mengawasi kegiatan pekerjaan orang lain sehingga kegiatan tersebut selesai secara efisien dan efektif.

2.1.3  Pengertian Informasi
 Menurut Rainer dan Turban (2009,p6), Informasi adalah data yang telah diatur sehingga mereka memiliki arti dan nilai bagi penerima.

2.1.4  Pengertian Management Sistem Informasi
Menurut Vladimir Zwass, (1992,p6), Management Sistem Informasi adalah portofolio terorganisir sistem formal untuk memperoleh, mengolah, dan menyampaikan informasi dalam mendukung operasi bisnis dan manajemen dari suatu organisasi.
Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Management Sistem Informasi adalah kumpulan portofolio yang telah terorganisasi secara formal dalam komponen yang saling terkait yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi  untuk suatu tujuan tertentu.

2.2 Green Computing
 untuk mengenal pengertian green computing sebelumnya penulis perlu menguraikan kalimat tersebut ke dalam beberapa pengertian yang nantinya dari sana dapat diketahui pengertian dari istilah green computing tersebut. Ada pun beberapa pengertiannya sebagai berikut.
2.2.1 Pengertian Computing
Menurut Tripathi, Praveen (2012, p174-177) dalam jurnal berjudul Green Computing as a Mandatory Revolution For Proper End - of - Life. Green Computing merupakan studi dan realisasi dalam penggunaan sumber daya komputasi secara efisien serta ramah lingkungan. Komputer tentu telah membuat sebagian besar hidup banyak orang dan secara tradisional sangat merusak lingkungan. Produsen komputer dan bagian-bagiannya telah mencari solusi green untuk membantu melindungi lingkungan dari komputer dan limbah elektronik dengan cara apapun. Energy Star telah memulai ”Green Computing" yaitu gerakan denganmempertahankan kontrol pada penggunaan bahan beracun, konservasi energi yang terbuang oleh komputer seperti mesin pada saat idle (durasi waktu disaat sebuah peranti dalam kondisi statis. Dengan kata lain piranti itu hidup atau aktif, tetapi tidak dapat dipakai untuk bekerja). Hal ini jelas merupakan upaya untuk menyebar kebutuhan dasar green computing untuk melindungi lingkungan. Menurut jurnal berjudul Green Computing Tech.View (2008, p1) Green Computing merupakan salah satu mode terbaru dalam domain digital. Seringkali, hal ini menjadi tanggung jawab perusahaan dan digunakan sebagai alat pemasaran. Pengguna komputer juga berbicara tentang hal yang dapat mengurangi emisi karbon untuk dapat memperlambat pemanasan global dan yang benar-benar berarti adalah bagaimana menemukan cara untuk mengurangi kenaikan listrik. Menurut Kaseya (2008, p1) dalam bukunya berjudul Green Computing: Using IT Automation to Achieve Energy Efficieny, green computing atau green IT adalah 8 praktek pelaksanaan kebijakan dan prosedur dengan meningkatkan efisiensi sumber daya komputasi sedemikianrupa untuk mengurangi dampak lingkungan dari pemanfaatannya. Green computingdidirikan pada "triple bottom line", prinsip ini mendefinisikan kesuksesan suatu perusahaan berdasarkan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial. Filosofi berikut ini diberikan karena ada jumlah terbatas dari sumber daya alam yang tersedia, karena itu demi kepentingan komunitas bisnis secara keseluruhan diperlukan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang terbatas untuk menjamin kelangsungan hidup jangka panjang ekonomi. Sama seperti industri penebangan kayu lama mereka belajar bahwa dengan menanam pohon untuk konsumsi listrik saat ini di perusahaanmaka harus memaksimalkan konservasi energi terbaru sampai menjadi lebih mudah. Hal ini sering disebut sebagai "keberlanjutan" yaitu, kemampuan planet untuk mempertahankan tingkat konsisten sumber daya untuk memastikan kelanjutan dari tingkat masyarakat yang ada dan perusahaan komersial

2.2.2  Metode Pendekatan Green Computing
Dalam melakukan penerapan green computing pada penggunaan peralatan ICT terdapat beberapa pendekatan, di sub bab ini penulis bertujuan untuk menjelaskan macam-macam pendekatan tersebut. Berikut macam-macam pendekatan tersebut.


  2.2.2.1  Virtualisasi
Menurut Wikipedia (id.wikipedia.org/wiki/Virtualisasi) virtualisasi adalah istilah umum yang mengacu kepada abstraksi dari sumber daya komputer. Definisi lainnya adalah "sebuah teknik untuk menyembunyikan karakteristik fisik dari sumber daya komputer dari bagaimana cara sistem lain, aplikasi atau pengguna berinteraksi dengan sumber daya tersebut. Hal ini termasuk membuat sebuah sumber daya tunggal (seperti server, sebuah sistem operasi, sebuah aplikasi, atau peralatan penyimpanan terlihat berfungsi sebagai beberapa sumber daya logikal; atau dapat juga termasuk definisi untuk membuat beberapa sumber daya fisik (seperti beberapa peralatan penyimpanan atau server) terlihat sebagai satu sumber daya logikal.

  2.2.2.2  Power management
Menejemen daya adalah proses penghematan daya pada hardware dengan cara melakukan pengaturan tertentu pada hardware.

  2.2.2.3  Efisiensi Algoritma
Efisiensi Algortima adalah proses penyederhanaan algortima dalam program untuk mempermudah user sehingga dapat mengurangi energy yang digunakan pada saat bekerja.
  2.2.2.4  Daur Ulang
Menurut Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulang) Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.

  2.2.2.5  Cloud Computing
Cloud Computing adalah suatu istilah yang banyak digunakan oleh Industi IT yang memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Namun pada intinya cloud computing adalah suatu pergeseran dari perusahaan dalam membeli dan memelihara server dan aplikasi on-premise yang mahal,  dan bergerak menuju metode penyewaan IT, sesuai dengan kebutuhan, dari penyedia layanan public cloud.


BAB 3
PEMBAHASAN


3.1 Sejarah Green Computing

Green computing adalah perilaku menggunakan sumber daya komputasi secara efisien, dengan cara memaksimalkan efisiensi energi, memperpanjang masa pakai perangkat keras, meminimalkan penggunaan kertas, dan beberapa hal teknis lainnya.

Sejak tahun 1992 istilah Green Computing sudah sangat familiar di dunia IT. Berawal dengan teknologi sleep mode, yang berfungsi untuk meminimalkan energi komputer ketika komputer sedang tidak digunakan. US Environmental Protection Agency merelease program Energy Star, yaitu program promosi dan penghargaan bagi penerap efisiensi energi pada teknologi monitor, pengontrol iklim, dan teknologi lain. Istilah Green Computing muncul dengan booming-nya Energy Starini, khususnya merujuk ke bagaimana kita bisa efisien dalam konsumsi energi pada penggunaan produk computing. Landasan pergerakannya adalah kebutuhan akan economic viability (keberlangsungan hidup), social responsibility (tanggung jawab sosial) dan environmental impact (pengaruh lingkungan).

3.2 Permasalahan yang dihadapi
 Permasalahan yang dihadapi negara-negara berkembang adalah peningkatan sampah elektronik yang sangat pesat pada enam sampai delapan tahun ke depan. Sebuah studi yang dipublikasikan Jurnal Lingkungan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyebutkan, setiap tahunnya negara berkembang membuang 200 hingga 300 juta perangkat komputer yang tidak terpakai. Angka ini diperkirakan akan meningkat pada tahun 2030 yang jumlahnya mencapai 400 sampai 700 juta sampah komputer setiap tahunnya.


Hal ini bukan hanya dapat merusak lingkungan tapi juga dapat membahayakan keselamatan manusia dikarenakan sebagian besar limbah computer mengandung zat-zat kimia yang sangat berbahaya bagi lingkungan bukan hanya manusia yang merasakan dampaknya tetapi hewan dan tumbuhan juga akan terkena imbasnya.

Bukan hanya masalah e-waste  yang semakin menumpuk, selain itu pemborosan energi juga menjadi masalah yang kita hadapi sekarang penggunaan energi yang tidak efektif dan efisien dapat menyebabkan pemborosan anggaran yang sangat besar.

3.3 Bahaya E-waste
E-waste atau limbah elektronik adalah barang-barang elektronik yang sudah tidak terpakai  akhirnya menjadi sampah, e-waste ini bias berbentuk barang-barang elektronik, komponen-komponen elektronik, dan lain-lain.

Sebagaimana kita ketahui, E-waste bersifat toksik karena komponennya mengandung logam yang termasuk sebagai bahan beracun dan berbahaya (B3) antara lain timbal, berilium, merkuri, kadmium, kromium, arsenik, BFRs (Brominated Flame Retardants) dan lain sebagainya yang merupakan ancaman bagi kesehatan dan lingkungan.

3.4 Solusi
Untuk mendapatkan solusi green computing maka dibagi menjadi 4 langkah utama yaitu:

1. green use yaitu menggunakan komputer dan produk terkait lainnya dengan cara seefisien mungkin dimana konsumsi energi diminimalkan.
2. green disposal yaitu menggunakan kembali komputer lama, pembuangan yang benar, dan daur ulang produk yang sudah tidak dapat dipakai.
3. green design yaitu merancang komputer yang energi efisien dan ramah lingkungan.
4. green manufacturing yaitu pembuatan komputer dan peralatan terkait lainnya dengan cara yang mereka miliki dengan efek seminimal mungkin terhadap lingkungan.
Pendekatan Green Computing yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah:


1.     Virtualisasi

Virtualisasi dapat membantu perusahaan dalam pengurangan daya dan konsumsi pendingin, dengan mengurangi jumlah mesin dan server yang dibutuhkan. Platform virtualisasi dapat berjalan pada ratusan komputer yang fisik dan penyimpanannya berhubungan untuk menciptakan infrastruktur virtual secara keseluruhan.


Gambar 3.1 Virtualisasi

2.  menejemen daya
Menejemen daya dapat menjadi salah satu solusi permasalahan pemborosan energy karena manajemen daya mengatur proses penghematan daya pada hardware dengan cara melakukan pengaturan tertentu pada hardware, seperti :

1. Matikan komputer dan printer ketika tidak digunakan.
2. Pastikan komputer diseting Sleep ketika tidak digunakan.
3. Notebook lebih diutamakan daripada Desktop
4. Melihat DVD dengan men-copy-nya ke hardisk harus lebih diutamakan daripada lihat langsung dari CD-ROM.
3. Efisiensi Algoritma
Efisiensi algoritma memiliki dampak pada jumlah sumber daya komputer yang diperlukan untuk fungsi komputasi tertentu.

4. Daur ulang
Melakukan daur ulang limbah computer (e-waste) dapat membantu menyelesaikan masalah penumpukan sampah elektronik yang semakin meningkat.

5. Cloud Computing
Cloud Computing adalah suatu istilah yang banyak digunakan oleh Industi IT yang memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Namun pada intinya cloud computing adalah suatu pergeseran dari perusahaan dalam membeli dan memelihara server dan aplikasi on-premise yang mahal,  dan bergerak menuju metode penyewaan IT, sesuai dengan kebutuhan, dari penyedia layanan public cloud.

Gambar 3.2 cloud computing
3.5 Manfaat Green Computing
Banyak manfaat dari green computing diantaranya sebagai berikut, pengurangan konsumsi energi, pengurangan penggunaan bahan baku, pengurangan penggunaan air, pengurangan jumlah sampah, peningkatan jumlah daur ulang (recycle) dan pengurangan polusi.
Tabel 3.1: Manfaat Green ICT/computing
Environment/Society + Lower CO2 emissions
                                     + Reduced resource consumption
                                     + Compliance with legal requirements (in the future)

Companies                  + Reduced energy costs
                                     + Reduced operating costs of data centers
                                     + Less hardware needed

Employees

+ Increased  employee satisfaction
+ Greater loyalty
+ Easier recruitment  Capital Market

+ Improved  ratings
+ Higher share price
+ Greater company value  Customers

+ Greater customer loyalty
+ Appeal to new customer groups
+ Greater customer satisfaction  Public

+ Improved image
+ Rounded-out CSR strategy
+ Greater brand value
Sumber: Hanle (2009, p6)


3.6 Penerapan Green Computing
pemerintah telah melakukan penerapan Green Computing khususnya pada perusahan – perusahaan yang bergerak di bidang IT. Akan tetapi di kalangan masyarakat sendiri yang menggunakan teknologi informasi Green Computing ini masih belum banyak diterapkan.
Hal ini diperkuat oleh jurnal yang ditulis oleh Chakraborty (2009: 34).
Laporan yang dikeluarkan oleh Technology Business Research (TBR) mengumumkan bahwa ada 40 perusahaan yang menghargai lingkungan dari segi hardware, software, servis profesional, dan sektor jaringan dan telekomunikasi dalam laporan Corporate Sustainability Index (CSI) perdana pada tahun 2009.

Contoh perusahaan yang sudah menerapkan green computing adalah, Jawa Pos telah menerapkan beberapa prinsip green computing pada perusahaannya. Adapun penerapan prinsip green computing yang telah dilakukan berupa substitusi CRT (Cathode Ray Tube) monitor dengan LCD (Liquid Crystal Display) monitor dan pemakaian processor rendah konsumsi energy, selain jawa pos masih banyak perusahaan yang sudah menerapkan green computing karena jumlahnya yang sangat banyak sehingga tidak dapat kami jabarkan satu-persatu


BAB 4
PENUTUP


4.1 Kesimpulan
1 Menurut penulis dengan adanya pemahaman dan pelaksanaan tentang green computing diberbagai perusahaan yang bergerak dibidang it mempunyai manfaat secara tidak langsung sebagai berikut pengurangan konsumsi energi, pengurangan penggunaan bahan baku, pengurangan penggunaan air, pengurangan jumlah sampah, peningkatan jumlah daur ulang (recycle) dan pengurangan polusi.
2 Peniliti menyelediki bahwa perusahaan yang sudah menerapkan prinsip green computing masuk dalam sebuah laporan yang di buat oleh Technology Business Research (TBR) tentang perusahaan dibidang it  yang menghargai lingkungan sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan dan membuat reputasi, image yang baik bagi perusahaaan tersebut.
3 Konsep green computing mengajarkan suatu hal bagi perusahaan yang bergerak dibidang it yaitu untuk memanfaatkan barang-barang elektronik yang sudah tidak terpakai agar tidak menjadi sampah elektronik yang menyebabkan dan menimbulkan ancaman bagi kesehatan serta lingkungan.
4 Dengan adanya green computing dan penerapan green computing diberbagai perusahaan it permasalahan yang dihadapi negara berkembang seperti peningkatan sampah elektronik dapat dikurangi.
5 Penulis menyimpulkan green computing ini bila diterapkan diberbagai perusahaan it akan membawa dampak yang sangat positif serta mendukung sebuah gerakan peduli lingkungan yang menjadi tanggung jawab manusia untuk mencintai, menjaga lingkungan dan alam untuk kehidupan yang berkelanjutan.

4.2 Saran
1 Apabila sebuah perusahaan yang bergerak dibidang it  ingin melakukan dan menerapkan green computing sebaiknya disesuaikan  dengan kemampuan perusahannya masing-masing dan solusi serta  pendekatan green computing sehingga tidak terjadi masalah disaat menerapkan, dan melaksanakannya.
2 Sebaiknya pemahaman dan penerapan green computing dikampanyekan secara terus menerus oleh pemerintah maupun badan-badan gerakan green computing sehingga banyak perusahaan yang tertarik dan ikut mendukung green computing sehingga bisa diterapkan dan dilaksanakan diperusahaan yang bergerak dibidang it tersebut.
3 Apabila perusahaan yang bergerak dibidang it ini mempunyai barang-barang elektronik yang sudah tidak dipakai lagi sebaiknya diolah/ didaur ulang untuk menjadi barang yang berguna sesuai konsep dan solusi green computing.
4 Apabila ingin menjalankan dan menerapkan green computing di dalam bagian internal perusahaan it sebaiknya di butuhkan kesadaran dari bagian bawah juga bukan dari atasan saja karena ini merupakan tanggung jawab bersama.
5 Perusahaan it yang menjalankan dan menerapkan green computing harus mempunyai kemauan yang kuat agar pelaksanaanya tidak setengah-setengah melainkan dilakukan secara terus menerus dalam jangka panjang.


DAFTAR PUSTAKA



McNurlin, B., Sprague, R., and Bui, T.  (2009).  Management Information Systems.  10th Edition.  1STBL.  Upper Saddle. River, New Jersey.
Leod Raymond Mc, Schell George (2009). Management Information System (8th edition). United States: Cengage Learning. Inc.
Robbin Stephen P & Coulter Marry (2012). Management & Information System(2th edition). Kota:John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd.
Brown, Carol V. , DeHayes, Daniel W.  (2008).  Managing Information Technology.  6th Edition. 1STBL.  Upper Saddle. River, New Jersey

Zwass Vladimir. (2011). Management Information System (3th edition). Kota: John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd.
Wikipedia. (1997). virtualisasi. Retrieved 26 februari 2014 from id. Wikipedia.org/ wiki/virtualisasi
Wikipedia. (1992). Green Computing. Retrieved 26 februari 2014 from id. Wikipedia.org/ wiki/greencomputing.
Kaseya. (2008). Green Computing: Using IT Automation to Achieve Energy Efficieny. New York: Cengage Learning. Inc.
Regan, Elizabeth A. (2008). Tech View. Journal of  Technology and Information System, 31(1-3), 3-75.
Praveen, Tripathi  (1996). Computer & Technology (2th edition). States : learning. Inc.

1 Response to "ANALISIS DAN PENELITIAN KONSEP DAN PENERAPAN GREEN COMPUTING PADA PERUSAHAAN IT"