PENERAPAN ENTERPRISE SYSTEM DALAM PERUSAHAAN MODERN
BERBASIS IT
Penulisan
Ilmiah Topik-Topik Lanjutan Sistem Informasi
Semester Genap 2013/2014
Oleh :
Adhitya Ibarda Putra 1501191026
06PJM
Bina Nusantara University
Jakarta
2014
ABSTRAK
TUJUAN
PENULISAN, ialah memperkenalkan dan memberikan pemahaman
tentang pentingnya memahami ERP sebelum
memutuskan untuk mengimplementasikan ERP diperusahaan, karena ERP seperti
pedang bermata dua yang dapat melukai pemiliknya jika tidak mengetahui
bagaimana cara menggunakannya, dan sebaliknya ERP juga bisa menjadi senjata
yang sangat mematikan untuk memenagnkan persaingan.
Yang
di gunakan terdiri dari 1 metode, yaitu Metodologi analisa yang dilakuan dengan
menggunakan studi pustaka mempelajari dari membaca berbagai sumber refrensi
infromasi. Metodologi analisis studi
pustaka meliputi mencari informasi, dan mencari contoh di internet untuk
perusahaan yang sukses dan gagal mengimplementasikan ERP. Penulis ingin
membekali para pemegang kuasa diperusahaan dengan informasi dasar yang berguna
dalam pengimplementasian ERP diperushaan mereka, penulis ingin setidaknya
membantu meningkatkan presentase kemungkina keberhasilan penerapan ERP agar
lebih banyak perusahaan yang mampu menggunakan ERP ini.
Inti dari penelitian ini adalah, penelitian yang dilakukan oleh penulis
adalah untuk memberi solusi dan pehamaman untuk mengimplementasikan ERP dengan
sukses dan baik.
Kata Kunci
ERP,
Implementasi, enterprise, perusahaan, inetgrasi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era terkomputerisasi ini persaingan
antar perusahaan telah memasuki level baru dan semakin kompetitif dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi, setiap perusahaan bersaing untuk bisa
unggul dalam persaingan tersebut agar mendapatkan keuntungan, perushaan yang
dapat menginvestasikan teknologi informasi dengan tepat dan baik dapat
dipastikan akan memenangkan persaingan tersebut dan memperloleh keuntungan yang
sangat luar biasa banyak.
Tapi sayangnya banyak perusahaan yang
belum mampu untuk menggunakan sistem ERP dikarnakan beberapa hal diantaranya
seperti mahal & implementasinya sulit, tapi penulis yakin setiap perusahaan
sangat ingin menerapkan sistem tersebut, hanya saja perusahaan belum memahaminya
secara keseluruahan, keuntungan dan kerugian yang akan mereka alami, dan tentu
akan mengalami kesulitan saat mengimplementasikannya. Maka dari itu penulis
mengambil inisiatif untuk membuat karya ilmiah ini agar kelak berguna bagi perusahaan
memahami segala hal tentang ERP agar mereka bisa mempertimbangkan menerapkan
sistem ERP ini.
ERP adalah sistem yang sangat powerful
walaupun membutuhkan biaya banyak pada saat pengimplementasiannya, tapi itu
sebanding dengan hasil dan keuntungan yang ditawarkan oleh sistem ERP.
1.2
Ruang Lingkup
Dalam penulisan yang bertemakan ERP ini penulis menentukan beberapa poin
penting untuk dijadikan ruang lingkup penelitian. Ada pun beberapa ruang
lingkup tersebut adalah:
1. Keuntungan dan kerugian
ERP bagi perusahaan
·
Keuntungan serta kerugian yang memiliki
kemungkinan dirasakan perusahaan pada saat menerapkan ERP
2. Langkah-langkah
Implementasi ERP
·
Langkah-langkah dalam pengimplementasian
ERP yang dapat dijadikan sebagai referensi oleh perusahaan dalam membuat
pertimbangan menerapka ERP..
3. ERP
critical success factor
·
Penulis akan memberikan
informasi tentang faktor-faktor kunci yang dapat meningkatkan presentase
keberhasilan implementasi ERP.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan
dari Penelitian adalah:
· Menjelaskan
ERP secara detail
· Menjelaskan
keuntungan dan kerugian apa saja yang akan didapat pada saat sudah
diimplementasi
· Menerangkan
tentang langkah-langkah implementasi ERP
Manfaat
yang akan diperoleh:
· Perusahaan
dapat mengetahui hal-hal penting tentang ERP
· Perusahaan
dapat mengetahui kerugian dan keuntungan dari ERP sehingga bisa menjadi bahan
pertimbangan perusahaan untuk menerapkan sistem ERP
· Perusahaan
dapat mengetahui langkah-langkah dalam pengimplementasian ERP
1.4 Metodologi Penelitian
Penulisan ilmiah ini dibuat penulis dengan
metode pengumpulan data menggunakan studi pustaka untuk menunjang tema yang
penulis angkat yaitu ERP. Studi pustaka yang penulis lakukan adalah
mengumpulkan data yang penulis butuhkan dari buku, slide, dan jurnal-jurnal
online yang tersedia di internet serta sumber lainnya yang dapat menunjang.
1.5 Sistematika Penulisan
Penulisan karya ilmiah
ini dijabarkan dalam empat bab
yang terdiri dari:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab pertama menguraikan latar belakang
penulisan paper,
ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan yang
digunakan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab kedua menguraikan
mengenai pembahasan konsep dan landasan teori yang terbagi dalam teori-teori
umum dan teori-teori khusus yang berhubungan dengan topik yang dibahas sebagai
landasan dalam penulisan ERP ini.
Teori-teori umum yang
dibahas meliputi, data, informasi,dan sistem informasi, dan teori khusu yang digunakan adalah sejarah perkembangan
ERP, ERP implementation plan, Traditional ERP life cycle, dan Fase metodologi pengimplementasian ERP .
BAB 3 : PEMBAHASAN
pembahasan
topic akan penulis sajikan di bab 3 ini, di bab ketiga ini juga kami
menjelaskan hasil penelitian kami secara detail agar bisa dimengerti oleh
pembaca.
BAB 4 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab
keempat adalah penutup yang berisi simpulan yang telah diperoleh penulis dari
hasil penelitian sesuai dengan topik yang diangkat, serta berisi saran-saran
terhadap pihak yang terkait agar dapat memanfaatkan paper ini dengan baik.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori dasar/Umum
Teori-teori yang digunakan dalam penulisan adalah
sebagai berikut :
2.1.1 Data
Berdasarkan
pendapat Rainer (2011, p10) Data adalah deskripsi dasar dari
sebuah aktivitas,dan
transaksi yang dicatat, diklasifikasi, dan disimpan tetapi
belum terorganisir
untuk menyampaikan maksud yang spesifik.
2.1.2 Informasi
Berdasarkan
pendapat Rainer (2011, p10) informasi adalah data yang sudah
diorganisir,
sehingga data sudah memiliki arti dan nilai untuk penerima
2.1.3 Sistem Informasi
Menurut
Satzinger (2005, p7), Sistem Informasi adalah kumpulan
komponen
yang saling terkait
yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output
informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis.
2.2 Teori Khusus
Berikut
adalah teori khusu yang digunakan dalam penulisan adalah sebagai berikut
2.2.1 ERP
Menurut whitten dalam bukunya yang berjudul system
analyst and design method (2004, p33) menjelaskan bahwa ERP (enterprise
resource planning) adalah suatu aplikasi yang dingunakan untuk mengintegrasikan
seluruh sistem informasi .
Menurut
Wagner dalam bukunya Concept in Enterprise Resource planning (2009,
P1), program ERP adalah core software yang digunakan
perusahaan untuk mengkoordinasi informasi pada setiap area bisnis. Program ERP
membantu untuk mengelola proses bisnis perusahaan secara luas menggunakan
satu database dan satu sistem pelaporan manajemen.
Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ERP adalah program yang digunakan
untuk mengintegrasikan seluruh sistem yang ada di perusahaa
2.2.1.1
Sejarah perkembangan ERP
Berikut
adalah sejarah perkembangan ERP dari tahun ke tahun
Table 2.1 (slide binusmaya Enterprise
system Chapter 1 )
2.2.1.2
ERP implementation plan
Ada 3
jenis perencanaan implementasi ERP :
1.
Comprehensive
2.
Middle of the road
3.
Vanilla
·
Comprehensive
perencanaan yang menyarankan perusahaan untuk mengubah sistem ERP sehingga
cocok dengan proses bisnis perusahaan itu sendiri
·
Middle of the road
perencanaan yang bersifat sebagai jalan tengah antara comprehensive dan
vanilla, middle of the road menyarankan mengubah proses bisnis dan sistem erp
secara bersamaan tetapi dengan intensitas yang sama 50:50
·
Vanilla perencanaan
yang menyarankan perusahaan untuk mengubah proses bisnis agar sesuai dengan
sistem erp yang akan digunakan
Dari
semua perencanaan diatas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang
nantinya akan penulis bahas lebih lanjut pada (bab 3 pembahasan)
2.2.1.3 Traditional ERP
life cycle
Gambar
2.2 (slide binusmaya enterprise system chapter 4)
Gambar diatas menunjukan sebuah siklus
dari ERP yang dijabarkan sebagai berikut :
1.initiation
yang didalamnya ada proses scope and planning, inti dari siklus ini adalah
mempersiapkan dan menentukan scope dari sistem ERP
2.Analysis
and design yang didalamnya terdapat proses Acquisition and development, tujuan
dari fase ini adalah untuk menganalisa dan mendesain sistem erp berdasarkan
scope dan planning yang sudah dibuat
3.implementation
dalam fase ini erp yang sudah siap untuk digunakan diimplementasikan ke
perusahaan dengan memilih terlebih dahulu rencana implementasi erp
4.operation
pada fase ini proses pengoparsian sistem ERP
Untuk lebih jelasnya
penulis menyertakan gambar sebagai berikut
Gambar
2.1 detail kegiatan erp life cycle
Gambar diatas menunjukan detail kegiatan yang
dilakukan pada erp life cycle
2.2.2 Fase metodologi pengimplementasian ERP
1.
Total solution memiliki fase sebagai berikut :
Scoping and planning : menentukan
scope dan definisi proyek
Visioning and targeting : menentukan
visi dan target yang akan dicapai
Redesign : desain software dan
pengembangan
Configuration : pengembangan
software dan merencanakan testing
Testing and delivery : melakukan
integration planning.
2.
Fast track memiliki fase sebagai berikut :
Project Management
(project
organization, risk management, planning, communications, budgeting, quality
assurance).
IT Architecture
(hardware
and network selection, installation, operations, design, development,
installation).
Process and Systems
Integrity (security, audit
control).
Change Leadership
(leadership,
commitment, organizations design, change-readiness, policies, performance
measurements).
Training and
Documentation (needs assessment,
training design and delivery, management, end-users, operations, and helpdesk.
3.Accelerated
SAP (ASAP)
Persiapan proyek
: mempersiapkan planning dan mengukur kesiapan perusahaan
Business blue print
: merancang proses bisnis baru Realization : menyesuaikan sistem dengan
business blue print yang sudah dibuat
Final Preparation
: menyesuaikan sistem dan merubahnya jika diperlukan
Go live and support
: menjalankan dan mengukur perkembangan untuk mereview Benefit yang dihasilk
4.
Business Integration
Methodology (BIM)
Planning
phase : menentukan strategi yang pas dan
pendekatan yang sesuai untuk
Memperloeh
keuntungan kompetitif dan stakeholder value
Delivering
phase : menterjemahkan business architecture
ke dalam bentuk kemapuan bisnis untuk memaksimlakan potensi perusahaan.
Managing
Phase : mengarahkan, mengkordinasi, dan
mengawasi aktivitas dalam 3 fase
(planning, delivering, operating)
Operating
phase :
menjalankan kemampuan bisnis yang sudah dibuat pada fase Delivering.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Keuntungan dan kerugian ERP
bagi perusahaan
Dalam penerapan ERP terdapat
beberapa keuntungan dan tentunya dilengkapi dengan kerugian atau suatu hal yang
memberatkan penerapan ERP, ada pun keuntungan & kerugiannya berikut akan
penulis jelaskan. Diantaranya :
·
Keuntungan sistem ERP :
o Integrasi
data : Karena seluruh divisi
fungsional dalam perusahaan saling terhubung maka integritas data juga akan terjaga
o Standarisasi
Proses Operasi : ERP
mempunyai standar sistem yang hampir sama untuk setiap modulnya, jadi semua
divisi akan menggunakan sistem dengan cara yang hampir sama. Dengan demikian,
operasional perusahaan akan berjalan dengan lebih efisien dan efektif.
o Standarisasi
Data dan Informasi : ERP,
menggunakan peyimpanan data yang bersifat terpusat (centralized) maka dari itu
data dan informasi akan sangat mudah didapatkan walaupun berbeda divisi
Keuntungan
diatas adalah keuntungan intangible, ada juga kenutungan yang bersifat tangible
yaitu sebagai berikut :
·
Penurunan inventori
·
Penurunan tenaga kerja
secara total
·
Peningkatan service
level
·
Peningkatan kontrol
keuangan
·
Waktu
pengumpulan informasi lebih efisien
·
Kepuasan
konsumen
·
Meningkatnnya
jumlah konsumen
Adapun
Kerugian sistem erp sebagai berikut :
·
Modul ERP tidak sesuai
dengan proses bisnis yang ada
·
Biaya yang sangat mahal dalam pengimplementasiannya
·
dibutuhkan
skill khusus untuk menggunakan ERP
·
Membutuhkan waktu yang
lama dalam pengimplementasiannya
·
Resiko kegagalan yang
sangat besar
3.2 Langkah-langkah Implementasi
ERP
Gambar 3.1 (slide
binusmaya enterprise system chapter 4)
3.2.1
Scope and commitment
Pada
tahap ini ada beberapa kegiatan inti yang harus dilakukan untuk dapat berlanjut ke proses berikutnya dalam
penerapan ERP, berikut sub kegiatannya :
· System scope :
Pada kegiatan ini scope dari system ERP ditentukan
· Top Management Support : Kegiatan
ini untuk mencari dukungan penuh dari top management karena dukungan dari top
management adalah salah satu factor kunci keberhasilan implementasi ERP
· Selection
Implementation team : Kegiatan
untuk memilih dan membentuk kelompok yang berisi orang-orang yang berkemampuan
untuk menjalankan proyek implementasi ERP.
· Role of internal
employee : Menentukan peran serta dari para
karyawan untuk mendukung kelancaran proses implementasi
· Decision on the
consultant role : Menentukan consultant
untuk memberikan solusi dan saran pada saat proses implementasi berjalan.
· Vendor Selection and
contract : Menentukan vendor yang akan diajak
untuk bekerja sama untuk proyek pengimplementasian sistem ERP dan membuat
kontrak untuk pengikat kedua belah pihak (vendor dan perusahaan).
3.2.2
Analysis and design
Sama halnya seperti ditahap sebelumnya, dalam tahap
ini terdapat Kegiatan inti yang dijabarkan dan diberi penjelasan sebagai
berikut :
·
Methodologies : Menentukan metodologi
pengimplementasian ERP dimana tersedia beberapa pilihan metodologi seperti
Total Solution, Fast-Track.Rapid, Application Development, ASAP, dan BIM.
·
Vanilla
vs BPR implementation : Pada kegiatan ini team
harus menentukan menggunakan implementation plan vanilla atau comprehensive
·
Data mapping and
conversation : Mendiskusikan tentang
bagaimana perbandingan data element mapping antara data model sebelum dan
sesudah erp diimplementasikan
·
Prototype and sandbox : Membuat rancangan awal
sistem erp agar team punya gambaran apa yang akan mereka kerjakan
·
Data conversation and
loading : Pemindahan data dari
database yang lama ke database yang baru dan mengkonversi data yang ada agar
bisa digunakan untuk aplikasi yang baru
3.2.3
Acquisition and development
Berikut adalah
kegiatan inti yang dilakukan pada fase ini :
·
Hardware and software : Pada kegiatan ini
project manager harus menentukan hardware dan software apa saja yang dibutuhkan
untuk menjalankan proyek implementasi ERP
·
Customization : Melakukan penyesuaian pada hardware dan software yang akan digunakan
agar dapat sesuai keinginan project manager
·
Configuration : Melakukan penyesuaian pada sistem ERP atau proses bisnis perusahaan
agar sesuai dengan keinginan perusahaan
3.2.4
Go live
Go live memiliki beberapa
kegiatan inti seperti halnya seperti fase yang lain, berikut penjelasannya :
·
Conversion : Melakukan konversi dari
sistem lama ke sistem ERP diamana terdapat beberapa metode seperti phased,
pilot, parallel, dan big bang setiap metode memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing berikut adalah sedikit penjelasan tentang
metode-metode diatas
Gambar
3.2 conversion methodologies
o Phased
atau fase : menjalankan sistem baru secara bertahap (per fase) untuk
menggantikan sistem lama
o Pilot
: menjalankan sistem baru dibagian tertentu dalam perusahaan jika sistem baru
berjalan dengan lancar maka sistem lama akan digantikan
o Parallel
: menjalankan sistem lama dan sistem baru secara bersamaan jika sistem baru
dianggap sudah mampu menggantikan sistem lama maka sistem lama akan dihentikan
o Big
bang : langsung menggantikan sistem lama dengan sistem baru secara keseluruhan
Dari semua metode yang ada metode
big bang lah yang memiliki resiko paling besar dari semua metode yang ada,
sedangkan yang lainnya cenderung memiliki resiko yang lebih kecil, dan dari
semua metode parallel karena metode ini bisa mengurangi resiko kegagalan
implementasi, sebagai contoh perusahaan xyz membuat sebuah sistem ERP baru dan
mereka memutuskan untuk menggunakan modul untuk inventory metode yang digunakan
untuk proses konversi sistem dengan menggunakan metode parallel jika sistem ERP
tidak berjalan dengan lancar maka sistem lama masih bisa berjalan dengan baik,
kesempatan ini dapat digunakan untuk memperbaiki sistem erp tersebut yang
nantinya akan diimplementasikan ulang setelah bagian yang tidak berjalan dengan
baik diperbaiki.
·
Testing : Melakukan testing
terhadap kinerja sistem ERP setelah diimplementasikan dengan menggunakan metode
yang dipilih.
·
Training : Melakukan pelatihan
terhadap user yang akan menggunakan sistem ERP tersebut
3.2.5 Operation
Ada pun kegiatan yang terdapat dalam fase operation adalah :
·
Support on going
training : Kegiatan mensupport
user dan memberikan pelatihan secara berkala
·
Patching and upgrade : Melakukan patching
jika ditemukan masalah sperti bug atau error dan melakukan upgrade jika ada
fitur baru yang harus ditambahkan.
3.3 ERP critical success Factor
Untuk
meminimalisir resiko dalam pengimplementasian ERP ada beberapa faktor yang
menjadi kunci keberhasilan dari implementasi ERP, berikut penulis akan
menjabarkan factor-faktor kunci pendukung keberhasilan implementasi ERP :
1. Decision
making process
Decision making yang
baik akan dapat meminimalisir masalah yang berhubungan dengan scope,
efficiency, dan productivity di seluruh project implementation life cycle
2. Project
Scope
Menentukan scope
sangat penting untuk mendeskripsikan apa sebenarnya yang perlu disampaikan oleh
proyek
3. Teamwork
Project team yang
dibentuk oleh project manager akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
implementasian ERP, mereka harus kompak dan melengkapi satu sama lain untuk
mengerjakan proyek implementasi ERP
4. Change
management
Change management
yang baik akan memperlancar proyek implementasi ERP hal ini menjadi tugas dari
seorang Project manager untuk mensosialisasikan segala hal tentang proyek
kepada seluruh organisasi yang bersangkutan mulai dari top management sampi
fornt line management
5. Implementation
and Executive team
Mencari orang yang
ahli dan sesuai untuk proyek akan sangat membantu dalam pengimplementasian ERP,
mereka yang bekerja dalam proyek implementasi ERP sering disebut Implementation
Team, dan para executive team yang merupakan project manager.
BAB 4
PENUTUP
4.1
Simpulan
Dari hasil penelitian ilmiah ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa ERP adalah
suatu sistem yang diterapkan untuk mensupport kinerja perusahaan dengan mengintegrasikan
sistem yang ada sesuai dengan modul yang dipilih, dan ERP juga memiliki resiko dan
keuntungannya sendiri maka dari itu perusahaan tidak boleh melihat dari segi
positif atau negatifnya saja melainkan harus dari kedua sisi.
4.2
Saran
Pertimbangkan secara matang kebutuhan dan kemampuan
perusahaan sebelum memutuskan untuk mengimplementasikan ERP karena resiko dalam
implementasi ERP tergolong sangat besar dari banyak perusahaan yang menerapkan
ERP hanya sedikit yang mendapatkan hasil positif, disamping itu biayanya juga
sangat lah mahal.
Banyak perusahaan yang belum sadar dengan Resiko yang mereka
hadapi dalam proses pengimplementasian ERP maka dari itu penulis mengharapkan
perusahaan harus lebih hati-hati dalam mengambil langkah dan merencanakan semua
dengan baik dan terstruktur sesuai dengan prosedur yang ada guna meminimalisir
resiko kegagalan.
Daftar Pustaka
Slide Binusmaya M05940010220114017M0594_Pok_P01
(Introduction to Enterprise system for management) Enterprise system Chapter 1
Slide Binusmaya M05940010220114016M0594_Pok_P04
(Development life cycle)
Enterprise system Chapter 4
Slide Binusmaya M05940010220114018M0594_Pok_P05
(Implementation strategies)
Enterprise system Chapter 5
Slide Binusmaya M05940010220114021M0594_Pok_P08
(Program and project management) Enterprise system Chapter 8
0 Response to "PENERAPAN ENTERPRISE SYSTEM DALAM PERUSAHAAN MODERN BERBASIS IT"
Posting Komentar