BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu pengetahuan
dan teknologi berkembang begitu pesatnya diera globalisasi sejalan dengan
perkembangan zaman. Teknologi Informasi berkembang dengan begitu pesatnya pada
tahun-tahun terakhir ini. Ini akan terus berlangsung untuk tahun-tahun
mendatang. Perkembangan Teknologi Informasi ini membutuhkan formalisasi yang
lebih baik dan tepat mengenai pekerjaan, profesi berkaian dengan keahlian dan
fungsi dari tiap jabatan.
Di era globalisasi seperti sekarang ini,
kebutuhan akan Informasi sangatlah penting untuk menunjang kegiatan kehidupan
agar lebih baik. Salah satu komponen penunjang dari era globalisasi tersebut
adalah para Profesional di bidang Teknologi Informasi yang mempunyai peran
sangat penting dalam menyajikan informasi yang dapat berguna bagi masyarakat
banyak.
Kebutuhan SDM di bidang teknologi informasi
menjadi semakin besar, seiring relokasi industri TI dari negara maju ke negara
berkembang. Kenyataan itu seharusnya menjadi kabar baik bagi para Sarjana
Komputer (S.Kom) di Indonesia, agar bisa mengisi kesempatan kerja di bidang TI
tersebut. kebutuhan tenaga kerja profesional bidang TI terus tumbuh, seiring
dengan produk dan layanan TI yang makin berkembang. Industri TI, terus
melangkah maju dengan perusahaan raksasa kelas dunia, seperti Microsoft dan
IBM. Khusus di Indonesia industri TI dapat dikembangkan dan menyumbangkan
devisa negara, paling tidak sekitar USD 8,2 miliar sampai tahun 2010. Target
ini tidak berlebihan karena pasar dunia TI sudah mencapai USD 1 triliun.
Kebutuhan SDM TI profesional semakin tinggi,
sehingga memungkinkan banyak pekerjaan di bidang TI yang bisa dilakukan. Tenaga
TI profesional tidak mudah diperoleh bahkan di Lembah Silikon (AS) sekalipun
masih kekurangan SDM TI. Mereka mendapatkan SDM TI dengan mengimpor dari India
dan Cina, atau melakukan relokasi pabriknya ke negara berkembang seperti
Indonesia. Disisi lain muncul sebuah fenomena, ketika para sarjana memadati
berbagai arena bursa kerja untuk menawarkan ilmu dan ijazah mereka, iklan-iklan
penerimaan mahasiswa baru juga nyaris memenuhi halaman-halaman surat kabar. Dua
fenomena tersebut ironis. Promosi Perguruan Tinggi untuk menjaring calon
mahasiswa sama "gencarnya" dengan peningkatan pengangguran lulusan.
Selain itu pula, perlu diajukan pertanyaan, kualifikasi apakah sebenarnya yang
disyaratkan oleh para pencari tenaga kerja lulusan Perguruan Tinggi ?. Jawaban
yang diperoleh para peneliti umumnya adalah campuran kualitas personal dan
prestasi akademik. Tetapi pencari tenaga kerja tidak pernah mengonkretkan,
misalnya, seberapa besar spesialisasi mereka mengharapkan suatu program studi
di Perguruan Tinggi tersebut. Kualifikasi seperti, memiliki kemampuan numerik,
problem-solving dan komunikatif sering merupakan prediksi para pengelola
Perguruang Tinggi daripada pernyataan eksplisit para pencari tenaga kerja.
Hasil survei menunjukkan perubahan keinginan para pencari tenaga kerja, dalam
hal kualifikasi lulusan Sarjana Komputer (S.Kom) yang mereka syaratkan. Tidak
setiap persyaratan kualifikasi yang dimuat di iklan lowongan kerja sama penting
nilainya bagi para pencari tenaga kerja.
Dalam prakteknya, kualifikasi yang dinyatakan
sebagai "paling dicari" oleh para pencari tenaga kerja juga tidak
selalu menjadi kualifikasi yang "paling menentukan" diterima atau
tidaknya seorang lulusan sarjana tersebut dalam suatu pekerjaan. Yang menarik,
tiga kualifikasi kategori kompetensi personal, yaitu kejujuran, tanggung jawab,
dan inisiatif, menjadi kualifikasi yang paling penting, paling dicari, dan
paling menentukan dalam proses rekrutmen. Selain itu pula kompetensi
interpersonal, seperti mampu bekerja sama dan fleksibel, dipandang paling
dicari dan paling menentukan. Namun demikian, meskipun sering dicantumkan di
dalam iklan lowongan kerja, indeks prestasi kumulatif (IPK) sebagai salah satu
indikator keunggulan akademik tidak termasuk yang paling penting, paling
dicari, ataupun paling menentukan.
Di sisi lain, reputasi institusi Pendidikan
Tinggi yang antara lain diukur dengan status akreditasi program studi sama
sekali tidak masuk dalam daftar kualifikasi yang paling penting, paling dicari,
ataupun paling menentukan proses rekrutmen lulusan sarjana komputer oleh para
pencari tenaga kerja. Kualifikasi-kualifikasi yang disyaratkan dunia kerja tersebut
penting diperhatikan pengelola Perguruan Tinggi untuk mengatasi tidak
nyambung-nya antara Perguruan Tinggi dengan dunia kerja dan pengangguran
lulusan. Jika pembenahan sistem seleksi mahasiswa baru dimaksudkan untuk
menyaring mahasiswa sesuai kompetensi dasarnya, maka perhatian pada kualifikasi
yang dituntut pasar kerja, dimaksudkan untuk bahan patokan proses pengolahan
kompetensi dasar tersebut. Untuk itu semua, maka kerja sama Perguruan Tinggi
dan dunia kerja adalah perlu.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam penulisan yang bertemakan Profesi Sistem Informasi ini penulis
menentukan beberapa poin penting untuk dijadikan ruang lingkup penelitian. Ada
pun beberapa ruang lingkup tersebut adalah:
1.
Sekilas
tentang Profesi Sistem Informasi
·
Di dalam ruang lingkup ini penulis akan
membahas tentang apa yang dimaksud dengan Profesi
Sistem Informasi, pentingnya Profesi
Sistem Informasi bagi perusahaan dan 4 (empat) bagian penting dalam Profesi Sistem Informasi
2.
Etika
Bagi Profesi Teknologi Informasi
·
Etika profesi merupakan
bagian dari etika sosial yang menyangkut bagaimana mereka harus menjalankan
profesinya secara profesional agar diterima oleh masyarakat
3.
Jenis-Jenis
Profesi Sistem Informasi
·
Penulis akan membahas tentang jenis-jenis
bencana yang dapat dialami oleh perusahaan, mulai dari bencana alam sampai
bencana non-alam.
4.
Pengetahuan
yang harus dimiliki Profesi Sistem
Informasi
·
Di ruang lingkup ini penulis akan membahas
tentang siklus Disaster Management
yang terdiri dari 4 (empat) fase penting agar perusahaan dapat membuat sistem
pengelolaan bencana yang baik dan benar.
1.3
Tujuan
dan Manfaat
Tujuan dari Penelitian adalah:
1.
Mengetahui bagimana
seorang profesi sistem informasi mampu membuat suatu penelitian dan mampu
membuat penulisan karya ilmiah.
2.
Seorang profesi
sistem informasi harus mampu membuat perancangan sistem yang nantinya dapat di
implementasikan pada suatu perusahaan
3.
Profesi sistem
informasi harus mampu mengetahui kebutuhan perusahaan tertama pada segi
kebutuhan sistem melalui teknologi maupun strategi bisnisnya
Menurut Adam (2009:1) bahwa terdapat beberapa manfaat
literasi informasi yaitu:
1. Membantu mengambil keputusan
Literasi informasi berperan
dalam membantu memecahkan suatu persoalan. Kita harus mengambil keputusan
ketika memecahkan masalah, sehingga dalam mengambil keputusan tersebut
seseorang harus memiliki informasi yang cukup.
2. Menjadi manusia pembelajar di era ekonomi
pengetahuan.
Kemampuan literasi informasi
memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan seseorang
menjadi manusia pembelajar. Semakin terampil dalam mencari, menemukan,
mengevaluasi dan menggunakan informasi, semakin terbukalah kesempatan untuk
selalu melakukan pembelajaran sehingga dapat belajar secara mandiri.
3. Menciptakan pengetahuan baru.
Suatu negara dikatakan
berhasil apabila mampu menciptakan pengetahuan baru. Seseorang yang memiliki
literasi informasi akan mampu memilih informasi mana yang benar dan mana yang
salah, sehingga tidak mudah saja percaya dengan informasi yang diperoleh.
1.4
Metodologi Penelitian
Dalam pembuatan karya ilmiah ini penulis
menggunakan studi pustaka sebagai metode pengumpulan data yang penulis butuhkan
untuk memperkuat hipotesa yang penulis sertakan dalam penulisan karya ilmiah
ini. Studi pustaka yang kami lakukan adalah mengumpulkan data yang kami
butuhkan dari buku, majalah, dan jurnal-jurnal online yang tersedia di
internet.
1.5
Sistematika
Penulisan
Penulisan karya ilmiah
ini dijabarkan dalam empat bab
yang terdiri dari:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab pertama ini menguraikan latar belakang
penulisan paper,
ruang lingkup yang berisi batasan pembahasan yang terdapat di dalam topik ini,
tujuan dari penulisan dan manfaat apa saja yang diharapkan, metodologi
pembuatan paper,
dan sistematika penulisan yang digunakan yang penulis gunakan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab kedua menguraikan
mengenai pembahasan konsep dan landasan teori yang terbagi dalam teori-teori
umum dan teori-teori khusus yang berhubungan dengan topik yang dibahas sebagai
landasan dalam penulisan paper profesi sistem informasi ini.
Teori-teori umum yang
dibahas meliputi sistem, data items,
informasi, knowledge, sistem
informasi, dan bagian-bagian dari Komponen Sistem Informasi.
BAB 3 : PEMBAHASAN
Bab
ketiga menguraikan mengenai pembahasan topik yang kami sajikan, di bab ketiga
ini juga kami menjelaskan hasil penelitian kami secara detail agar bisa
dimengerti oleh pembaca.
BAB 4 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab
keempat merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan yang telah diperoleh
penulis dari hasil penelitian sesuai dengan topik yang diangkat, serta berisi
saran-saran terhadap pihak yang terkait agar dapat memanfaatkan paper ini dengan baik.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
Pekerjaan dapat
dilihat salah satu bentuk tujuan akhir setelah menyelesaikan urusan
perkuliahan. Saat ini sudah banyak jenis-jenis pekerjaan mulai dari pekerjaan
kantor sampai pekerjaan yang dapat dilakukan di rumah atau tempat lain seperti
wirausaha.
2.1.1 Pekerjaan
Pekerjaan ialah sekumpulan
kedudukan (posisi) yang memiliki persamaan kewajiban atau tugas-tugas pokoknya.
Dalam kegiatan analisis jabatan, satu pekeIjaan dapat diduduki oleh satu orang,
atau beberapa orang yang tersebar di berbagai tempat.
Pekerjaan secara umum
didefinisikan sebagai sebuah kegiatan aktif yang dilakukan oleh manusia. Dalam
arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang
menghasilkan sebuah karya bernilai imbalan dalam bentuk uang bagi seseorang. Dalam
pembicaraan sehari-hari istilah pekerjaan dianggap sama dengan profesi.
2.1.2 Profesi
Profesi adalah
pekerjaan atau bidang pekerjaan yang menuntut
pendidikan keahlian intelektual tingkat tinggi
dan tanggung jawab etis
yang mandiri dalam melakukan
prakteknya.
Menurut Kunandar, profesi dapat
juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mengharuskan
seseorang untuk memikiki pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh dari
pendidikan akademis yang intensif. Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan
yang menuntut keahlian tertentu yang artinya suatu pekerjaan atau jabatan
tersebut tidak dapat dipegang oleh sembarang orang tetapi memerlukan persiapan
melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus. Keahlian diperoleh melalui apa
yang disebut profesionalisasi, yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani
profesi itu (pendidikan/latihan pra-jabatan) maupun saat sedang menjalani
profesi tersebut.
2.1.3 Profesionalisme
Kusnandar di dalam bukunya
menyebutkan bahwa profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan, dan
kualitas suatu keahlian dan kewenangan yang berkaitan dengan mata pencaharian
sesseorang. Profesionalisme juga dapat diartikan sebagai sebuah sebutan yang
mengacu pada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu ikatan
profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesinya itu
sendiri.
2.2 Teori Khusus
Teori khusus yang
akan dibahas meliputi pembahasan-pembahasan yang telah penguji batasi sebagai
objek penelitian. Berikut adalah masing-masing pengertian tersebut:
2.2.1 Wawancara
Menurut Keats, wawancara
adalah situasi yang dikontrol, dimana satu orang pewawancara mengajukan
serangkaian pertanyaan kepada orang lain untuk mendapatkan respon dari orang
tersebut. Sedangkan menurut Lexy, wawancara adalah percakapan dengan
maksud-maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak yaitu
pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan terwawancara (yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu).
Tipe wawancara yang biasa
dilakukan berhubungan dengan pekerjaan adalah The Employment Interview, yaitu wawancara yang ditujukan untuk
mendapatkan gambaran sampai mana sifat-sifat yang dipunyai oleh seseorang
terhadap kriteria yang diminta oleh suatu pekerjaan.
·
Kelebihan wawancara:
1.
Wawancara memberikan
kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk
menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
2.
Memungkinkan pewawancara
untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan situasi yang
berkembang.
3.
Pewawancara dapat menilai
kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang
diwawancarai.
4.
Pewawancara dapat menanyakan
kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi dalam kehidupannya.
·
Kekurangan wawancara:
1.
Proses wawancara membutuhkan
waktu yang relatif lama, sehingga secara umum biasanya mahal dibandingkan
dengan teknik yang lainnya.
2.
Keberhasilan hasil wawancara
sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk berhubungan dengan orang
yang diwawancarai.
3.
Wawancara tidak selalu tepat
untuk kondisi-kondisi tempat yang tertentu, misalnya dilokasi yang ramai dan
berisik.
4.
Wawancara sangat mengganggu
kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.
·
Tujuan wawancara
Ada berbagai tujuan yang dapat dicapai dalam
wawancara yaitu:
1.
Menciptakan hubungan yang
baik diantara dua pihak yang terlibat (subjek wawancara dan pewawancara).
2.
Meredakan ketegangan yang
terdapat dalam subyek wawancara.
3.
Menyediakan informasi yang
dibutuhkan.
4.
Mendorong ke arah pemahaman
diri pada pihak subyek wawancara
5.
Mendorong ke arah penyusunan
kegiatan yang konstruktif pada subyek wawancara.
2.2.2 Tingkatan Gaji
Setelah melewati tahapan
wawancara kerja atau interview biasanya
akan ada tahap dimana pewawancara dan orang yang diwawancarai akan bernegosiasi
masalah gaji yang akan diterima nantinya jika orang yang diwawancarai tersebut
diterima untuk melakukan sebuah pekerjaan tertentu. Untuk itu perlu diketahui
bahwa ada beberapa tingkatan gaji yang diberikan perusahaan:
1.
Tingkatan gaji yang
ditawarkan oleh perusahaan yang bergerak di industri yang sama.
2.
Tingkatan gaji yang
ditawarkan berdasarkan latar belakang pendidikan atau tingkat pengalaman orang
yang ditawarkan gaji.
3.
Tingkatan gaji yang ditawarkan
kepada profesional-profesional di industri dalam kota maupun luar kota atau
negeri.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Sekilas
Penjelasan Tentang Bidang Sistem Informasi
Dalam
hal ini penulis akan menjelaskan tentang pengetahuan dasar yang harus diketahui oleh pembaca dalam
bidang Sistem Informasi. Hal ini penting bagi lulusan Sistem Informasi untuk
mengetahui ruang lingkup perspetektif industri Sistem Informasi sebelum masuk
dalam dunia kerja.
Bidang Sistem Informasi merupakan
sebuah bidang yang bisa mengisi berbagai macam sektor pekerjaan. Indonesia saat
ini masih bisa dikatakan sebagai konsumen produk-produk teknologi informasi
karena belum banyak produk TI lokal yang digunakan oleh industri. Dengan adanya
sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan kemampuan dibidang Sistem
Informasi, investasi TI seharusnya bisa menjadi lebih berdaya guna dan
memberikan nilai tambah yang kompetitif bagi organisasi. Dalam sebuah kurikulum
Aptikom(Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer), para lulusan
Sistem Informasi pada perspektif industri diletakkan pada lapisan produk
jasa/pelayanan yang secara prinsip berkaitan dengan 4 siklus proses yaitu:
1. Rencana, analisis,
desain
2. Perolehan dan
kontruksi
3 Pengiriman dan
implementasi
4. Pemeliharaan dan
pelayanan
Peranan Sistem Informasi ini adalah
untuk mengintegrasikan dan menyampaikan serta menggunakan berbagai jenis komponen yang berada pada
perangkat keras maupun perangkat lunak
kepada organisasi/perusahaan yang membutuhkan dan memerlukannya.
3.2 Jenis-Jenis
Profesi Sistem Informasi
Banyak
orang atau lulusan Sistem Informasi belum mengetahui jenis profesi apa yang
akan diambil dalam dunia kerja nanti. Hal ini membuat banyak lulusan Sistem
Informasi yang mengambil pekerjaan mereka tidak sesuai dengan lingkup dunia IT.
Oleh karena itu penulis mempunyai kewajiban untuk menjelaskan profesi apa saja
yang yang terdapat pada Sistem Informasi. Jenis-jenis profesi Sistem Informasi
antara lain sebagai berikut:
1. Business
Process Analyst. Profesi yang bertanggung jawab dalam memahami kebutuhan bisnis
dalam sebuah organisasi. Business analyst harus mempunyai kemampuan dalam hal
mencari sebuah isu penting dalam organisasi, mencari kekuatan dan kelemahan
organisasi dan saran perbaikannya, melihat dan memperbaiki kebutuhan yang
dibutuhkan, serta mampu mengindentifikasi sebuah proses bisnis
organisasi/perusahaan yang dibutuhkan.
2. Application
Developer. Sebuah profesi yang bertanggung jawab untuk pengembangan aplikasi
bidang Sistem Informasi. Sekarang banyaknya perusahaan yang sudah menggunakan
teknologi dan informasi yang semakin canggih sehingga perusahaan/organisasi membutuhkan banyak
sekali pegawai yang memiliki kemampuan dalam pengembangan aplikasi.
3. Database
Administrator. Profesi ini yang bertanggung jawab dalam pengelolaan data base
yang dimiliki oleh organisasi/perusahaan, mulai dari proses implementasi data
base, mengawasi kinerja database sampai dengan proses pemulihan dan pengamanan
data apabila dalam sistem mengalami sebuah gangguan. Profesi ini merupakan
profesi yang penting juga karena banyaknya organisasi semua kegiatan proses
bisnisnya tersimpan dalam database. Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
database administrator harus mampu dalam penggunaan aplikasi seperti Oracle,
Microsoft SQL Server, dll.
4. Database
Analyst. Profesi ini bertanggung jawab dalam melakukan perancangan database.
Profesi ini berfungsi untuk menjami bahwa rancangan database yang dibuat sudah
memenuhi dan sesuai kebutuhan dalam organisasi/perusahaan.
5. E-Business
Analyst. Profesi ini bertanggung jawab dalam menganalisa dan merancang proses
bisnis organisasi secara elektronik dalam rangka untuk peningkatan sebuah
layanan dan efisiensi. Dalam hal ini pengetahuan yang harus dimiliki E-Business Analyst seperti mahir dalam
bidang arsitektur enterprise, strategi manajemen dan akuisisi Sistem Informasi,
serta manajemen proyek Teknologi Informasi.
6. ERP Specialist. Profesi ini bertanggung jawab
dalam hal penyesuaian, integrasi paket perangkat lunak ERP pada proses bisnis
organisasi/perusahaan. Sebuah perangkat lunak ERP yang suda dibeli oleh
perusahaan/organisasi belum tentu dan sinkron dengan proses bisnis
organisasi/perusahaan tersebut. Perlu adanya penyesuaian dan modifikasi serta
konfigurasi dari paket ERP agar bisa sesuai dengan proses bisnis
organisasi/perusahaan.
7. IS/IT Auditor. Profesi ini bertanggung jawab dan bekerja
dalam melakukan audit proses-proses Teknologi Informasi dan Sistem Informasi
pada organisasi. Profesi ini mempunyai tugas untuk memastikan bahwa
proses-proses TI dan SI dalam organisasi sudah mampu untuk mengamankan sumber
daya TI, memeilihara kebenaran data, dan mampu mencapai tujuan perusahaan
secara efektif dan efisien. Audit SI juga memberikan sebuah evaulasi yang
bersifat independen atas kebijakatan prosedur standar pengukuran dan praktik
untuk menjaga/mencegah informas/data elektronik dari kehilangan, serta
kerusakan yang tidak disenjaga.
8. IT
Architect. Profesi ini mempunyai tugas dalam merancang arsitektur TI
organisasi. Perancangan ini meliputi perancangan arsitektur aplikasi, data
serta infrastruktur, dan tentunya harus selaras dengan asrsitektur bisnis
organisasi/perusahaan.
9. IT
Asset Officer. Profesi bertanggung jawab untuk pengelolaan asset TI. Aset
Teknologi Informasi. Aset TI yang dimiliki oleh organisasi/perusahaan akan
terus berkembang seiring dengan berkembangnya organisasi/perusahaan. Agar asset
tersebut bisa dikelola dengan baik, dibutuhkan bantuan dari IT Asset Officer.
10. IT
Consultant. Profesi ini bertugas untuk memberikan konsultasi pada
organisasi/perusahaan terkait dengan solusi-solusi dari TI. Profesi ini menuntut kemampuan yang
komprehensitf dalam bidang SI/TI mengingat beragamnya masalah TI yang dihadapi
oleh organisasi/perusahaan. IT Consultant harus mampu memberikan sebuah solusi
yang terbaik dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti penanganan
keuangan organisasi/perusahaan.
11. IT
Operation Officer. Profesi ini bertugas untuk memastikan operas-operasi TI
berjalan tanpa adanya hambatan. Profesi ini juga bertugas dalam mengelola
keamanan dan resiko TI. Keamanan TI bukan hanya dilaksanakan pada level
jaringan dan aplikasi(melalui otentikasi), tetapi juga diatur melalui kebijakan
serta prosedur pengamanan data dan fisik infrastruktur (misalnya untuk siapa
akses level ini diberikan). Resiko-resiko TI lainnya yang perlu dikelola
seperti misalnya resiko dari bencana agar bisnis pada organisasi/perusahaan tetap bisa berjalan meskipun terjadi gangguan
pada sistem.
12. Network
Administrator. Profesi ini bertanggung jawab dalam pengelolaan jaringan TI
organisasi seperti LAN dan WAN. Network
administrator juga mempunyai tugas memastikan bahwa jaringan berjalan
dengan baik.
13. Project
Leader. Profesi ini bertanggun jawab untuk memimpin pengelolaan proyek TI. Project Leader harus memahami sebuah
karakteristik proyek yang dipimpinnya agar proyek tersebut bisa selesai tepat
waktu dan mencapai hasil, tujuan yang diinginkan.
14. Web
Content Specialist. Prosesi ini bertugas dalam mengembangkan dan mengelola isi
dari sebuah website. Profesi ini membutuhkan pengetahuan dan kemampuan yang
terkait analisis dan perancangan sistem, manajemen proyek, TI, pengembangan
aplikasi, perancangan interface, serta
pencarian informasi.
3.3 Kemampuan Tambahan Yang Harus Dimiliki
Oleh Lulusan Sistem Informasi
Setelah penjelasan mengenai berbagai
macam profesi yang ada pada bidang sistem informasi, disini penulis ingin
menjelaskan tambahan kemampuan yang dimiliki oleh lulusan Sistem Informasi
selain kemampuannya yang sudah menguasai bidang SI agar para lulusan bisa terus
bertahan dan berinovasi dalam dunia kerja. Oleh karena itu inilah jenis-jenis
kemampuan tambahan yang harus dimiliki oleh lulusan sistem informasi sebagai
berikut:
1. Kemampuan Menulis
Untuk
mampu menulis dengan baik, diperlukan persiapan dan latihan yang sangat
intensif. Mulai dari latihan penulisan ide cerita, penggunaan kosa kata yang
tepat, membuat sebuah alur cerita yang terstruktur.
2. Kemampuan Mengutarakan Ide dan Berpikir
Kreatif.
Secara umum banyaknya lulusan SI mengalami
hambatan dalam mengutarakan ide yang kreatif kepada orang lain. Lulusan SI ini
biasanya tidak mendapat kesempatan untuk melatih kreatifitasnya. Pola pembelajaran
secara umum disekolah kita menekankan pada aspek taat dan kepatuhan yang jauh
sekali dari aspek kreatifitas. Umumnnya para lulusan ini belajar untuk memenuhi
keinginan dan kemauan dosennya. Mengutarakan ide dan berpikir secara kreatif
juga perlu dialam mendesain solusi TI. Rasanya jarang sekali kita menemukan
sebuah solusi TI yang sama untuk perusahaan yang sejenis ataupun berbeda. Hal
ini disebabkan kondisi dan kebutuhan yang berbeda untuk setiap
perusahaan/organisasi. Bagi setiap
perusahaan/organisasi perlu dianggap berinovasi dan unik bila kita berbicara
dunia TI. Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi lulusan SI untuk memikirkan
solusi yang tepat disesuaikan dengan kondisi perusahaan/organiasi.
3. Kemampuan
Presentasi
Kemampuan presentasi merupakan kemampuan yang sulit. Karena
presenter harus berhadapan dengan orang banyak, yang mungkin jauh lebih pintar
dari pada anda. Tantangannya adalah
bagaimana membawa suasana presentasi ini menjadi presentasi yang menarik
dan diminati orang.
4. Kemampuan
Menggunakan Komputer
Penggunaan komputer tidak hanya sebatas pada menggunakan
aplikasi komputer saja. Kemampuan ini meliputi kemampuan menyusun ide disertai
desain grafis, animasi dengan sedikit pemakaian multimedia yang digunakan untuk
membantu meningkatkan minat dan emosi peserta. Sehingga peserta tidak mudah
bosan dan terjebak dalam kejenuhan. Pemakaian desain grafis dan multimedia ini
tidak berarti presenter harus memiliki nilai seni yang tinggi atau penguasaan
komputer grafis yang canggih. Penguasaan powerpoint saja sudah cukup membawakan
sebuah materi presentasi.
5. Kemampuan Mengelola Informasi
Mengelola informasi berarti kesimpulannya adalah bagaimana
kita menyajikan informasi yang tepat dan terbaru kepada orang secara tepat.
Referensi dan studi kasus merupakan faktor pendukung yang penting dalam
menyampaikan argumentasi. Sering kali semua ide kreatif anda menjadi tidak
berguna karena tidak didukung oleh bukti dan refrensi yang kuat. Presenter yang
pintar biasanya memanfaatkan sebuah hasil survei/statstik dari perusahaan
terkenal sebagai pendukung argumentasinya.
6. Kemampuan
Membuat Keputusan
Kemampuan membuat sebuah keputusan tidak terpisahkan dari
bagaiman kita menyederhanakan, permasalahan ,dan menginspirasikan orang agar
bisa berani mengambil resiko. Bila kita membicarakan kelebihan TI. Maka resiko
itu tersembunyi di dalam setiap kelebihan yang ditawarkan. Semakin tinggi
kelebihan yang dibayangkan,
dijanjinkan maka semaki tinggi resiko yang akan diterima.
7. Kemampuan
Bekerja Sama Dalam Tim
Didalam dunia nyata rasanya kita mungkin berpikir dan
membayangkan tidak pernah kita temu adanya sebuah solusi TI yang efektif dan
efisien secara 100% atau tidak efektif dan efisien sama sekali. Hampi sering
solusi yang canggih, cepat, dan bermanfaat bagi kita belum tentuk memberikan
hasil yang sama bagi orang lain. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk melihat
sebuah dunia yang berbeda dari sudut yang berbeda juga(Soft Skil). Pengertian dan pendekatan soft skill mengajarkan kita untuk bahwa semua orang melihat
kebenaran dari sudut pandang yang berbeda. Kemampuan untuk melihat dari sudut
pandang yang berbeda ini penting untuk memahami interaksi dan kepentingan
manusia dalam lingkungan perusahaan/organisasi. Kemampuan seperti ini bisa
dilatih bila kita belajar dan bekerja dalam tim. Didalam sebuah tim kita sering
kali melihat teman, rekan kerja,dll tidak sependapat dan sepikiran dengan ada.
Mungkin anda merasa pendapat anda yang paling terbaik dan anda yang paling pintar.
Yang menjadi pembahasan utama adalah bukan kita mencari siapa yang paling
benar, pintar, tetapi bagaimana kita mengakomodasi kebenaran yang berbeda dari
setiap orang untuk mencapai hasil yang optimal.
8.
Kemampuan
Pemograman
Setiap lulusan sarjana komputer
setidaknya harus membekali dirinya dengan kemampuan pemograman atau setidaknya
dasar-dasar pemograman agar kelak disaat lulusan sarjana komputer tersebut
bekerja dan mendapat tugas membuat program oleh atasannya dia dapat mengerjakannya.
Karena orang awam atau eksekutif-eksekutif di luar sana hanya mengetahui setiap
lulusan sarjana komputer bisa melakukan pemograman, sedangkan di dunia sistem
informasi sendiri yang lebih berfokus pada perubahan proses bisnis tidak
terlalu mendalami pemograman beda halnya dengan jurusan teknik informatika.
Disisi lain manfaat memahami pemograman agar tidak dibohongi oleh pihak
eksternal saat pembuatan project yg bersifat outsourching, yang dimaksud
dibohongi disini adalah dari aspek waktu pengerjaan dan biaya pembuatan. Dengan
memahaminya kita dapat mengetahui perkiraan tingkat kesulitan dan waktu yang
dibutuhkan untuk mengerjakan proyek tersebut.
BAB 4
PENUTUP
4.1
Simpulan
Setelah
membaca seluruh materi dan hal – hal yang berkaitan dengan profesi di bidang
sistem informasi maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ternyata profesi di bidang
sistem informasi memiliki cakupan yang sangat luas bukan
hanya pekerjaan yang berhubungan dengan programming saja melainkan ada yang
berhubungan dengan project management, network, database, analisa sistem, dan
analisa proses bisnis
Dan seorang lulusan sistem informasi dituntut
untuk memiliki, Kemampuan Mengutarakan Ide dan Berpikir Kreatif, Kemampuan Presentasi, Kemampuan Menggunakan Komputer, Kemampuan
Mengelola Informasi, Kemampuan Membuat Keputusan, Kemampuan Bekerja Sama Dalam
Tim, dan kemampuan pemrograman
4.2
Saran
Untuk
persiapan memasuki dunia kerja kita sebagai lulusan dari sistem informasi di
haruskan untuk memiliki semua skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja yaitu Kemampuan
Mengutarakan Ide dan Berpikir Kreatif, Kemampuan
Presentasi, Kemampuan Menggunakan Komputer, Kemampuan Mengelola Informasi,
Kemampuan Membuat Keputusan, Kemampuan Bekerja Sama Dalam Tim, dan kemampuan
pemrograman jadi kami menyarankan untuk mempersiapkan diri sejak dini.
Banyak
orang yang tidak memiliki tujuan dalam hal memilih jenjang karir yang tepat,
kebanyakan dari mereka hanya mengikuti arus saja, maka dari itu kami memberikan
informasi tentang beberapa profesi yang sesuai dengan lulusan sistem infromasi,
yang diharapkan dapat membantu pembaca dalam menentukan jenjang karir yang
sesuai, untuk memilih jenjang karir yang tepat kita harus mencari informasi
sebanyak mungkin tentang pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan skill kita
sebagai lulusan sistem infromasi.
0 Response to "Profesi lulusan sistem informasi"
Posting Komentar