Profesi lulusan sistem informasi

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu pesatnya diera globalisasi sejalan dengan perkembangan zaman. Teknologi Informasi berkembang dengan begitu pesatnya pada tahun-tahun terakhir ini. Ini akan terus berlangsung untuk tahun-tahun mendatang. Perkembangan Teknologi Informasi ini membutuhkan formalisasi yang lebih baik dan tepat mengenai pekerjaan, profesi berkaian dengan keahlian dan fungsi dari tiap jabatan.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, kebutuhan akan Informasi sangatlah penting untuk menunjang kegiatan kehidupan agar lebih baik. Salah satu komponen penunjang dari era globalisasi tersebut adalah para Profesional di bidang Teknologi Informasi yang mempunyai peran sangat penting dalam menyajikan informasi yang dapat berguna bagi masyarakat banyak.
Kebutuhan SDM di bidang teknologi informasi menjadi semakin besar, seiring relokasi industri TI dari negara maju ke negara berkembang. Kenyataan itu seharusnya menjadi kabar baik bagi para Sarjana Komputer (S.Kom) di Indonesia, agar bisa mengisi kesempatan kerja di bidang TI tersebut. kebutuhan tenaga kerja profesional bidang TI terus tumbuh, seiring dengan produk dan layanan TI yang makin berkembang. Industri TI, terus melangkah maju dengan perusahaan raksasa kelas dunia, seperti Microsoft dan IBM. Khusus di Indonesia industri TI dapat dikembangkan dan menyumbangkan devisa negara, paling tidak sekitar USD 8,2 miliar sampai tahun 2010. Target ini tidak berlebihan karena pasar dunia TI sudah mencapai USD 1 triliun.
Kebutuhan SDM TI profesional semakin tinggi, sehingga memungkinkan banyak pekerjaan di bidang TI yang bisa dilakukan. Tenaga TI profesional tidak mudah diperoleh bahkan di Lembah Silikon (AS) sekalipun masih kekurangan SDM TI. Mereka mendapatkan SDM TI dengan mengimpor dari India dan Cina, atau melakukan relokasi pabriknya ke negara berkembang seperti Indonesia. Disisi lain muncul sebuah fenomena, ketika para sarjana memadati berbagai arena bursa kerja untuk menawarkan ilmu dan ijazah mereka, iklan-iklan penerimaan mahasiswa baru juga nyaris memenuhi halaman-halaman surat kabar. Dua fenomena tersebut ironis. Promosi Perguruan Tinggi untuk menjaring calon mahasiswa sama "gencarnya" dengan peningkatan pengangguran lulusan. Selain itu pula, perlu diajukan pertanyaan, kualifikasi apakah sebenarnya yang disyaratkan oleh para pencari tenaga kerja lulusan Perguruan Tinggi ?. Jawaban yang diperoleh para peneliti umumnya adalah campuran kualitas personal dan prestasi akademik. Tetapi pencari tenaga kerja tidak pernah mengonkretkan, misalnya, seberapa besar spesialisasi mereka mengharapkan suatu program studi di Perguruan Tinggi tersebut. Kualifikasi seperti, memiliki kemampuan numerik, problem-solving dan komunikatif sering merupakan prediksi para pengelola Perguruang Tinggi daripada pernyataan eksplisit para pencari tenaga kerja. Hasil survei menunjukkan perubahan keinginan para pencari tenaga kerja, dalam hal kualifikasi lulusan Sarjana Komputer (S.Kom) yang mereka syaratkan. Tidak setiap persyaratan kualifikasi yang dimuat di iklan lowongan kerja sama penting nilainya bagi para pencari tenaga kerja.
Dalam prakteknya, kualifikasi yang dinyatakan sebagai "paling dicari" oleh para pencari tenaga kerja juga tidak selalu menjadi kualifikasi yang "paling menentukan" diterima atau tidaknya seorang lulusan sarjana tersebut dalam suatu pekerjaan. Yang menarik, tiga kualifikasi kategori kompetensi personal, yaitu kejujuran, tanggung jawab, dan inisiatif, menjadi kualifikasi yang paling penting, paling dicari, dan paling menentukan dalam proses rekrutmen. Selain itu pula kompetensi interpersonal, seperti mampu bekerja sama dan fleksibel, dipandang paling dicari dan paling menentukan. Namun demikian, meskipun sering dicantumkan di dalam iklan lowongan kerja, indeks prestasi kumulatif (IPK) sebagai salah satu indikator keunggulan akademik tidak termasuk yang paling penting, paling dicari, ataupun paling menentukan.
Di sisi lain, reputasi institusi Pendidikan Tinggi yang antara lain diukur dengan status akreditasi program studi sama sekali tidak masuk dalam daftar kualifikasi yang paling penting, paling dicari, ataupun paling menentukan proses rekrutmen lulusan sarjana komputer oleh para pencari tenaga kerja. Kualifikasi-kualifikasi yang disyaratkan dunia kerja tersebut penting diperhatikan pengelola Perguruan Tinggi untuk mengatasi tidak nyambung-nya antara Perguruan Tinggi dengan dunia kerja dan pengangguran lulusan. Jika pembenahan sistem seleksi mahasiswa baru dimaksudkan untuk menyaring mahasiswa sesuai kompetensi dasarnya, maka perhatian pada kualifikasi yang dituntut pasar kerja, dimaksudkan untuk bahan patokan proses pengolahan kompetensi dasar tersebut. Untuk itu semua, maka kerja sama Perguruan Tinggi dan dunia kerja adalah perlu.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam penulisan yang bertemakan Profesi Sistem Informasi ini penulis menentukan beberapa poin penting untuk dijadikan ruang lingkup penelitian. Ada pun beberapa ruang lingkup tersebut adalah:

1.    Sekilas tentang Profesi Sistem Informasi
·         Di dalam ruang lingkup ini penulis akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan Profesi Sistem Informasi, pentingnya Profesi Sistem Informasi bagi perusahaan dan 4 (empat) bagian penting dalam Profesi Sistem Informasi
2.      Etika Bagi Profesi Teknologi Informasi
·         Etika profesi merupakan bagian dari etika sosial yang menyangkut bagaimana mereka harus menjalankan profesinya secara profesional agar diterima oleh masyarakat

3.    Jenis-Jenis Profesi Sistem Informasi
·         Penulis akan membahas tentang jenis-jenis bencana yang dapat dialami oleh perusahaan, mulai dari bencana alam sampai bencana non-alam.

4.    Pengetahuan yang harus dimiliki Profesi Sistem Informasi
·         Di ruang lingkup ini penulis akan membahas tentang siklus Disaster Management yang terdiri dari 4 (empat) fase penting agar perusahaan dapat membuat sistem pengelolaan bencana yang baik dan benar.


1.3              Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari Penelitian adalah:
1.      Mengetahui bagimana seorang profesi sistem informasi mampu membuat suatu penelitian dan mampu membuat penulisan karya ilmiah.

2.      Seorang profesi sistem informasi harus mampu membuat perancangan sistem yang nantinya dapat di implementasikan pada suatu perusahaan


3.      Profesi sistem informasi harus mampu mengetahui kebutuhan perusahaan tertama pada segi kebutuhan sistem melalui teknologi maupun strategi bisnisnya
         Menurut Adam (2009:1) bahwa terdapat beberapa manfaat literasi informasi yaitu:



1. Membantu mengambil keputusan
Literasi informasi berperan dalam membantu memecahkan suatu persoalan. Kita harus mengambil keputusan ketika memecahkan masalah, sehingga dalam mengambil keputusan tersebut seseorang harus memiliki informasi yang cukup.

2. Menjadi manusia pembelajar di era ekonomi pengetahuan.
Kemampuan literasi informasi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan seseorang menjadi manusia pembelajar. Semakin terampil dalam mencari, menemukan, mengevaluasi dan menggunakan informasi, semakin terbukalah kesempatan untuk selalu melakukan pembelajaran sehingga dapat belajar secara mandiri.

3. Menciptakan pengetahuan baru.
Suatu negara dikatakan berhasil apabila mampu menciptakan pengetahuan baru. Seseorang yang memiliki literasi informasi akan mampu memilih informasi mana yang benar dan mana yang salah, sehingga tidak mudah saja percaya dengan informasi yang diperoleh.

1.4               Metodologi Penelitian
Dalam pembuatan karya ilmiah ini penulis menggunakan studi pustaka sebagai metode pengumpulan data yang penulis butuhkan untuk memperkuat hipotesa yang penulis sertakan dalam penulisan karya ilmiah ini. Studi pustaka yang kami lakukan adalah mengumpulkan data yang kami butuhkan dari buku, majalah, dan jurnal-jurnal online yang tersedia di internet.




1.5           Sistematika Penulisan                        
Penulisan karya ilmiah ini dijabarkan dalam empat bab yang terdiri dari:

BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab pertama ini menguraikan latar belakang penulisan paper, ruang lingkup yang berisi batasan pembahasan yang terdapat di dalam topik ini, tujuan dari penulisan dan manfaat apa saja yang diharapkan, metodologi pembuatan paper, dan sistematika penulisan yang digunakan yang penulis gunakan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab kedua menguraikan mengenai pembahasan konsep dan landasan teori yang terbagi dalam teori-teori umum dan teori-teori khusus yang berhubungan dengan topik yang dibahas sebagai landasan dalam penulisan paper profesi sistem informasi ini.
Teori-teori umum yang dibahas meliputi sistem, data items, informasi, knowledge, sistem informasi, dan bagian-bagian dari Komponen Sistem Informasi.

BAB 3 : PEMBAHASAN
Bab ketiga menguraikan mengenai pembahasan topik yang kami sajikan, di bab ketiga ini juga kami menjelaskan hasil penelitian kami secara detail agar bisa dimengerti oleh pembaca.



BAB 4 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab keempat merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan yang telah diperoleh penulis dari hasil penelitian sesuai dengan topik yang diangkat, serta berisi saran-saran terhadap pihak yang terkait agar dapat memanfaatkan paper ini dengan baik.

















BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum
            Pekerjaan dapat dilihat salah satu bentuk tujuan akhir setelah menyelesaikan urusan perkuliahan. Saat ini sudah banyak jenis-jenis pekerjaan mulai dari pekerjaan kantor sampai pekerjaan yang dapat dilakukan di rumah atau tempat lain seperti wirausaha.

2.1.1 Pekerjaan
Pekerjaan ialah sekumpulan kedudukan (posisi) yang memiliki persamaan kewajiban atau tugas-tugas pokoknya. Dalam kegiatan analisis jabatan, satu pekeIjaan dapat diduduki oleh satu orang, atau beberapa orang yang tersebar di berbagai tempat.
Pekerjaan secara umum didefinisikan sebagai sebuah kegiatan aktif yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan sebuah karya bernilai imbalan dalam bentuk uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah pekerjaan dianggap sama dengan profesi.

            2.1.2 Profesi
Profesi  adalah  pekerjaan  atau  bidang pekerjaan yang  menuntut  pendidikan  keahlian  intelektual tingkat  tinggi  dan tanggung  jawab  etis  yang  mandiri  dalam  melakukan prakteknya.
Menurut Kunandar, profesi dapat juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mengharuskan seseorang untuk memikiki pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian tertentu yang artinya suatu pekerjaan atau jabatan tersebut tidak dapat dipegang oleh sembarang orang tetapi memerlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus. Keahlian diperoleh melalui apa yang disebut profesionalisasi, yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu (pendidikan/latihan pra-jabatan) maupun saat sedang menjalani profesi tersebut.

            2.1.3 Profesionalisme
Kusnandar di dalam bukunya menyebutkan bahwa profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan yang berkaitan dengan mata pencaharian sesseorang. Profesionalisme juga dapat diartikan sebagai sebuah sebutan yang mengacu pada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu ikatan profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesinya itu sendiri.

2.2 Teori Khusus
            Teori khusus yang akan dibahas meliputi pembahasan-pembahasan yang telah penguji batasi sebagai objek penelitian. Berikut adalah masing-masing pengertian tersebut:

            2.2.1 Wawancara
Menurut Keats, wawancara adalah situasi yang dikontrol, dimana satu orang pewawancara mengajukan serangkaian pertanyaan kepada orang lain untuk mendapatkan respon dari orang tersebut. Sedangkan menurut Lexy, wawancara adalah percakapan dengan maksud-maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan terwawancara (yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu).
Tipe wawancara yang biasa dilakukan berhubungan dengan pekerjaan adalah The Employment Interview, yaitu wawancara yang ditujukan untuk mendapatkan gambaran sampai mana sifat-sifat yang dipunyai oleh seseorang terhadap kriteria yang diminta oleh suatu pekerjaan.
·         Kelebihan wawancara:
1.      Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
2.      Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.
3.      Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.
4.      Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi dalam kehidupannya.
·         Kekurangan wawancara:        
1.      Proses wawancara membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga secara umum biasanya mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
2.      Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk berhubungan dengan orang yang diwawancarai.
3.      Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tempat yang tertentu, misalnya dilokasi yang ramai dan berisik.
4.      Wawancara sangat mengganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.


·         Tujuan wawancara
Ada berbagai tujuan yang dapat dicapai dalam wawancara yaitu:
1.      Menciptakan hubungan yang baik diantara dua pihak yang terlibat (subjek wawancara dan pewawancara).
2.      Meredakan ketegangan yang terdapat dalam subyek wawancara.
3.      Menyediakan informasi yang dibutuhkan.
4.      Mendorong ke arah pemahaman diri pada pihak subyek wawancara
5.      Mendorong ke arah penyusunan kegiatan yang konstruktif pada subyek wawancara.

2.2.2 Tingkatan Gaji
            Setelah melewati tahapan wawancara kerja atau interview biasanya akan ada tahap dimana pewawancara dan orang yang diwawancarai akan bernegosiasi masalah gaji yang akan diterima nantinya jika orang yang diwawancarai tersebut diterima untuk melakukan sebuah pekerjaan tertentu. Untuk itu perlu diketahui bahwa ada beberapa tingkatan gaji yang diberikan perusahaan:
1.      Tingkatan gaji yang ditawarkan oleh perusahaan yang bergerak di industri yang sama.
2.      Tingkatan gaji yang ditawarkan berdasarkan latar belakang pendidikan atau tingkat pengalaman orang yang ditawarkan gaji.
3.      Tingkatan gaji yang ditawarkan kepada profesional-profesional di industri dalam kota maupun luar kota atau negeri.

BAB 3
PEMBAHASAN

3.1       Sekilas Penjelasan Tentang Bidang Sistem Informasi
            Dalam hal ini penulis akan menjelaskan tentang pengetahuan  dasar yang harus diketahui oleh pembaca dalam bidang Sistem Informasi. Hal ini penting bagi lulusan Sistem Informasi untuk mengetahui ruang lingkup perspetektif industri Sistem Informasi sebelum masuk dalam dunia kerja.
            Bidang Sistem Informasi merupakan sebuah bidang yang bisa mengisi berbagai macam sektor pekerjaan. Indonesia saat ini masih bisa dikatakan sebagai konsumen produk-produk teknologi informasi karena belum banyak produk TI lokal yang digunakan oleh industri. Dengan adanya sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan kemampuan dibidang Sistem Informasi, investasi TI seharusnya bisa menjadi lebih berdaya guna dan memberikan nilai tambah yang kompetitif bagi organisasi. Dalam sebuah kurikulum Aptikom(Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer), para lulusan Sistem Informasi pada perspektif industri diletakkan pada lapisan produk jasa/pelayanan yang secara prinsip berkaitan dengan 4 siklus proses yaitu:
                        1. Rencana, analisis, desain
                        2. Perolehan dan kontruksi
                        3 Pengiriman dan implementasi
                        4. Pemeliharaan dan pelayanan
            Peranan Sistem Informasi ini adalah untuk mengintegrasikan dan menyampaikan serta menggunakan  berbagai jenis komponen yang berada pada perangkat keras maupun perangkat lunak  kepada organisasi/perusahaan yang membutuhkan dan memerlukannya.
3.2       Jenis-Jenis Profesi Sistem Informasi
            Banyak orang atau lulusan Sistem Informasi belum mengetahui jenis profesi apa yang akan diambil dalam dunia kerja nanti. Hal ini membuat banyak lulusan Sistem Informasi yang mengambil pekerjaan mereka tidak sesuai dengan lingkup dunia IT. Oleh karena itu penulis mempunyai kewajiban untuk menjelaskan profesi apa saja yang yang terdapat pada Sistem Informasi. Jenis-jenis profesi Sistem Informasi antara lain sebagai berikut:
1.         Business Process Analyst. Profesi yang bertanggung jawab dalam memahami kebutuhan bisnis dalam sebuah organisasi. Business analyst harus mempunyai kemampuan dalam hal mencari sebuah isu penting dalam organisasi, mencari kekuatan dan kelemahan organisasi dan saran perbaikannya, melihat dan memperbaiki kebutuhan yang dibutuhkan, serta mampu mengindentifikasi sebuah proses bisnis organisasi/perusahaan yang dibutuhkan.
2.         Application Developer. Sebuah profesi yang bertanggung jawab untuk pengembangan aplikasi bidang Sistem Informasi. Sekarang banyaknya perusahaan yang sudah menggunakan teknologi dan informasi yang semakin canggih sehingga  perusahaan/organisasi membutuhkan banyak sekali pegawai yang memiliki kemampuan dalam pengembangan aplikasi.
3.         Database Administrator. Profesi ini yang bertanggung jawab dalam pengelolaan data base yang dimiliki oleh organisasi/perusahaan, mulai dari proses implementasi data base, mengawasi kinerja database sampai dengan proses pemulihan dan pengamanan data apabila dalam sistem mengalami sebuah gangguan. Profesi ini merupakan profesi yang penting juga karena banyaknya organisasi semua kegiatan proses bisnisnya tersimpan dalam database. Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang database administrator harus mampu dalam penggunaan aplikasi seperti Oracle, Microsoft SQL Server, dll.
4.         Database Analyst. Profesi ini bertanggung jawab dalam melakukan perancangan database. Profesi ini berfungsi untuk menjami bahwa rancangan database yang dibuat sudah memenuhi dan sesuai kebutuhan dalam organisasi/perusahaan.
5.         E-Business Analyst. Profesi ini bertanggung jawab dalam menganalisa dan merancang proses bisnis organisasi secara elektronik dalam rangka untuk peningkatan sebuah layanan dan efisiensi. Dalam hal ini pengetahuan yang harus dimiliki E-Business Analyst seperti mahir dalam bidang arsitektur enterprise, strategi manajemen dan akuisisi Sistem Informasi, serta manajemen proyek Teknologi Informasi.
6.         ERP  Specialist. Profesi ini bertanggung jawab dalam hal penyesuaian, integrasi paket perangkat lunak ERP pada proses bisnis organisasi/perusahaan. Sebuah perangkat lunak ERP yang suda dibeli oleh perusahaan/organisasi belum tentu dan sinkron dengan proses bisnis organisasi/perusahaan tersebut. Perlu adanya penyesuaian dan modifikasi serta konfigurasi dari paket ERP agar bisa sesuai dengan proses bisnis organisasi/perusahaan.
7.         IS/IT Auditor. Profesi ini bertanggung jawab dan bekerja dalam melakukan audit proses-proses Teknologi Informasi dan Sistem Informasi pada organisasi. Profesi ini mempunyai tugas untuk memastikan bahwa proses-proses TI dan SI dalam organisasi sudah mampu untuk mengamankan sumber daya TI, memeilihara kebenaran data, dan mampu mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Audit SI juga memberikan sebuah evaulasi yang bersifat independen atas kebijakatan prosedur standar pengukuran dan praktik untuk menjaga/mencegah informas/data elektronik dari kehilangan, serta kerusakan yang tidak disenjaga.
8.         IT Architect. Profesi ini mempunyai tugas dalam merancang arsitektur TI organisasi. Perancangan ini meliputi perancangan arsitektur aplikasi, data serta infrastruktur, dan tentunya harus selaras dengan asrsitektur bisnis organisasi/perusahaan.
9.         IT Asset Officer. Profesi bertanggung jawab untuk pengelolaan asset TI. Aset Teknologi Informasi. Aset TI yang dimiliki oleh organisasi/perusahaan akan terus berkembang seiring dengan berkembangnya organisasi/perusahaan. Agar asset tersebut bisa dikelola dengan baik, dibutuhkan bantuan dari IT Asset Officer.
10.       IT Consultant. Profesi ini bertugas untuk memberikan konsultasi pada organisasi/perusahaan terkait dengan solusi-solusi dari TI.  Profesi ini menuntut kemampuan yang komprehensitf dalam bidang SI/TI mengingat beragamnya masalah TI yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan. IT Consultant harus mampu memberikan sebuah solusi yang terbaik dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti penanganan keuangan organisasi/perusahaan.
11.       IT Operation Officer. Profesi ini bertugas untuk memastikan operas-operasi TI berjalan tanpa adanya hambatan. Profesi ini juga bertugas dalam mengelola keamanan dan resiko TI. Keamanan TI bukan hanya dilaksanakan pada level jaringan dan aplikasi(melalui otentikasi), tetapi juga diatur melalui kebijakan serta prosedur pengamanan data dan fisik infrastruktur (misalnya untuk siapa akses level ini diberikan). Resiko-resiko TI lainnya yang perlu dikelola seperti misalnya resiko dari bencana agar bisnis pada organisasi/perusahaan  tetap bisa berjalan meskipun terjadi gangguan pada sistem.
12.       Network Administrator. Profesi ini bertanggung jawab dalam pengelolaan jaringan TI organisasi seperti LAN dan WAN. Network administrator juga mempunyai tugas memastikan bahwa jaringan berjalan dengan baik.
13.       Project Leader. Profesi ini bertanggun jawab untuk memimpin pengelolaan proyek TI. Project Leader harus memahami sebuah karakteristik proyek yang dipimpinnya agar proyek tersebut bisa selesai tepat waktu dan mencapai hasil, tujuan yang diinginkan.
14.       Web Content Specialist. Prosesi ini bertugas dalam mengembangkan dan mengelola isi dari sebuah website. Profesi ini membutuhkan pengetahuan dan kemampuan yang terkait analisis dan perancangan sistem, manajemen proyek, TI, pengembangan aplikasi, perancangan interface, serta pencarian informasi.
3.3       Kemampuan Tambahan Yang Harus Dimiliki Oleh Lulusan Sistem Informasi
            Setelah penjelasan mengenai berbagai macam profesi yang ada pada bidang sistem informasi, disini penulis ingin menjelaskan tambahan kemampuan yang dimiliki oleh lulusan Sistem Informasi selain kemampuannya yang sudah menguasai bidang SI agar para lulusan bisa terus bertahan dan berinovasi dalam dunia kerja. Oleh karena itu inilah jenis-jenis kemampuan tambahan yang harus dimiliki oleh lulusan sistem informasi sebagai berikut:
            1.         Kemampuan Menulis
Untuk mampu menulis dengan baik, diperlukan persiapan dan latihan yang sangat intensif. Mulai dari latihan penulisan ide cerita, penggunaan kosa kata yang tepat, membuat sebuah alur cerita yang terstruktur.


            2.         Kemampuan Mengutarakan Ide dan Berpikir Kreatif.
Secara umum banyaknya lulusan SI mengalami hambatan dalam mengutarakan ide yang kreatif kepada orang lain. Lulusan SI ini biasanya tidak mendapat kesempatan untuk melatih kreatifitasnya. Pola pembelajaran secara umum disekolah kita menekankan pada aspek taat dan kepatuhan yang jauh sekali dari aspek kreatifitas. Umumnnya para lulusan ini belajar untuk memenuhi keinginan dan kemauan dosennya. Mengutarakan ide dan berpikir secara kreatif juga perlu dialam mendesain solusi TI. Rasanya jarang sekali kita menemukan sebuah solusi TI yang sama untuk perusahaan yang sejenis ataupun berbeda. Hal ini disebabkan kondisi dan kebutuhan yang berbeda untuk setiap perusahaan/organisasi. Bagi setiap perusahaan/organisasi perlu dianggap berinovasi dan unik bila kita berbicara dunia TI. Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi lulusan SI untuk memikirkan solusi yang tepat disesuaikan dengan kondisi perusahaan/organiasi.
3.         Kemampuan Presentasi
Kemampuan presentasi merupakan kemampuan yang sulit. Karena presenter harus berhadapan dengan orang banyak, yang mungkin jauh lebih pintar dari pada anda. Tantangannya adalah  bagaimana membawa suasana presentasi ini menjadi presentasi yang menarik dan diminati orang.


4.         Kemampuan Menggunakan Komputer
Penggunaan komputer tidak hanya sebatas pada menggunakan aplikasi komputer saja. Kemampuan ini meliputi kemampuan menyusun ide disertai desain grafis, animasi dengan sedikit pemakaian multimedia yang digunakan untuk membantu meningkatkan minat dan emosi peserta. Sehingga peserta tidak mudah bosan dan terjebak dalam kejenuhan. Pemakaian desain grafis dan multimedia ini tidak berarti presenter harus memiliki nilai seni yang tinggi atau penguasaan komputer grafis yang canggih. Penguasaan powerpoint saja sudah cukup membawakan sebuah materi presentasi.
            5.         Kemampuan Mengelola Informasi
Mengelola informasi berarti kesimpulannya adalah bagaimana kita menyajikan informasi yang tepat dan terbaru kepada orang secara tepat. Referensi dan studi kasus merupakan faktor pendukung yang penting dalam menyampaikan argumentasi. Sering kali semua ide kreatif anda menjadi tidak berguna karena tidak didukung oleh bukti dan refrensi yang kuat. Presenter yang pintar biasanya memanfaatkan sebuah hasil survei/statstik dari perusahaan terkenal sebagai pendukung argumentasinya.
            6.         Kemampuan Membuat Keputusan
Kemampuan membuat sebuah keputusan tidak terpisahkan dari bagaiman kita menyederhanakan, permasalahan ,dan menginspirasikan orang agar bisa berani mengambil resiko. Bila kita membicarakan kelebihan TI. Maka resiko itu tersembunyi di dalam setiap kelebihan yang ditawarkan. Semakin tinggi kelebihan yang             dibayangkan, dijanjinkan maka semaki tinggi resiko yang akan diterima.
            7.         Kemampuan Bekerja Sama Dalam Tim
Didalam dunia nyata rasanya kita mungkin berpikir dan membayangkan tidak pernah kita temu adanya sebuah solusi TI yang efektif dan efisien secara 100% atau tidak efektif dan efisien sama sekali. Hampi sering solusi yang canggih, cepat, dan bermanfaat bagi kita belum tentuk memberikan hasil yang sama bagi orang lain. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk melihat sebuah dunia yang berbeda dari sudut yang berbeda juga(Soft Skil). Pengertian dan pendekatan soft skill mengajarkan kita untuk bahwa semua orang melihat kebenaran dari sudut pandang yang berbeda. Kemampuan untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda ini penting untuk memahami interaksi dan kepentingan manusia dalam lingkungan perusahaan/organisasi. Kemampuan seperti ini bisa dilatih bila kita belajar dan bekerja dalam tim. Didalam sebuah tim kita sering kali melihat teman, rekan kerja,dll tidak sependapat dan sepikiran dengan ada. Mungkin anda merasa pendapat anda yang paling terbaik dan anda yang paling pintar. Yang menjadi pembahasan utama adalah bukan kita mencari siapa yang paling benar, pintar, tetapi bagaimana kita mengakomodasi kebenaran yang berbeda dari setiap orang untuk mencapai hasil yang optimal.


8.      Kemampuan Pemograman
Setiap lulusan sarjana komputer setidaknya harus membekali dirinya dengan kemampuan pemograman atau setidaknya dasar-dasar pemograman agar kelak disaat lulusan sarjana komputer tersebut bekerja dan mendapat tugas membuat program oleh atasannya dia dapat mengerjakannya. Karena orang awam atau eksekutif-eksekutif di luar sana hanya mengetahui setiap lulusan sarjana komputer bisa melakukan pemograman, sedangkan di dunia sistem informasi sendiri yang lebih berfokus pada perubahan proses bisnis tidak terlalu mendalami pemograman beda halnya dengan jurusan teknik informatika. Disisi lain manfaat memahami pemograman agar tidak dibohongi oleh pihak eksternal saat pembuatan project yg bersifat outsourching, yang dimaksud dibohongi disini adalah dari aspek waktu pengerjaan dan biaya pembuatan. Dengan memahaminya kita dapat mengetahui perkiraan tingkat kesulitan dan waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan proyek tersebut.






BAB 4

PENUTUP
4.1  Simpulan
           
Setelah membaca seluruh materi dan hal – hal yang berkaitan dengan profesi di bidang sistem informasi maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ternyata profesi di bidang sistem informasi memiliki cakupan yang sangat luas bukan hanya pekerjaan yang berhubungan dengan programming saja melainkan ada yang berhubungan dengan project management, network, database, analisa sistem, dan analisa proses bisnis

Dan seorang lulusan sistem informasi dituntut untuk memiliki, Kemampuan Mengutarakan Ide dan Berpikir Kreatif, Kemampuan Presentasi, Kemampuan Menggunakan Komputer, Kemampuan Mengelola Informasi, Kemampuan Membuat Keputusan, Kemampuan Bekerja Sama Dalam Tim, dan kemampuan pemrograman

4.2  Saran

Untuk persiapan memasuki dunia kerja kita sebagai lulusan dari sistem informasi di haruskan untuk memiliki semua skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja yaitu Kemampuan Mengutarakan Ide dan Berpikir Kreatif, Kemampuan Presentasi, Kemampuan Menggunakan Komputer, Kemampuan Mengelola Informasi, Kemampuan Membuat Keputusan, Kemampuan Bekerja Sama Dalam Tim, dan kemampuan pemrograman jadi kami menyarankan untuk mempersiapkan diri sejak dini.

Banyak orang yang tidak memiliki tujuan dalam hal memilih jenjang karir yang tepat, kebanyakan dari mereka hanya mengikuti arus saja, maka dari itu kami memberikan informasi tentang beberapa profesi yang sesuai dengan lulusan sistem infromasi, yang diharapkan dapat membantu pembaca dalam menentukan jenjang karir yang sesuai, untuk memilih jenjang karir yang tepat kita harus mencari informasi sebanyak mungkin tentang pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan skill kita sebagai lulusan sistem infromasi.

           


0 Response to "Profesi lulusan sistem informasi"

Posting Komentar