ANALISIS DAN PENELITIAN
CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT
Topik-Topik Lanjutan Sistem Informasi
Penulisan Ilmiah
Semester Genap 2013/2014
Oleh
Adhitya Ibarda Putra
1501191026
Alif Fianza 1501203096
Ibnu Sheedy 1501204363
Nikko 1501180810
Yoga Sena 1501209490
06PJM
Bina Nusantara
University
Jakarta
BAB 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada
saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Perkembangan
tersebut terus diikuti dengan berbagai
macam penerapan teknologi dan informasi yang semakin intensif untuk berbagai
macam kegiatan mulai dari kegiatan industri, bisnis maupun kegiatan lainnya.
Sehingga dari pihak perusahaan/organisasi terus bepikir agar bisa berinovasi
untuk bersaing dengan perusahaan/organisasi lainnya dengan cara memahami serta
mengikuti ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada pada zaman sekarang agar bisa
mendekatkan diri dengan konsumen dengan maksud agar konsumen tersebut menjadi
pelanggan tetap yang membeli jasa/produk kepada suatu perusahaan/organisasi.
Dalam persaingan dunia bisnis yang
semakin ketat maka diperlukan sebuah sistem yang bekerja secara efektif dan
efisien. Apalagi pada saat ini proses penjualan produk/jasa tidak bergantung
lagi pada masyarakat yang membutuhkan perusahaan/organisasi akan tetapi
perusahaan/organisasilah yang membutuhkan konsumen. Bagi perusahaan/organisasi
yang menjalankan kegiatan usahanya melalui dan menggunakan sistem yang bernama CRM
ini hal ini bisa dijadikan sebuah peluang dan kesempatan yang sangat baik
karena melihat situasi zaman sekarang dimana
banyak pemikiran dari perspektif konsumen merasa berharga bila
diperhatikan oleh perusahaan/organisasi hal ini bisa menjadi pertimbangan bagi
konsumen untuk membeli produk/jasa dari perusahaan/organisasi dan menjadi pelanggan
tetap.
Penggunaan dan penerapan CRM ini tidak
terlepas dari hubungannya dengan konsumen karena CRM mencakup metode dan
teknologi yang digunakan oleh perusahaan/organisasi untuk mengelola hubungan
mereka dengan pelanggan. Informasi yang disimpan untuk setiap pelanggan dan
calon pelanggan dianalisa dan digunakan untuk tujuan bisnis dari
perusahaan/organisasi. Proses otomatisasi dalam CRM digunakan untuk
menghasilkan personalisasi pemasaran otomatis berdasarkan informasi pelanggan
yang tersimpan di dalam sistem.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam
penulisan yang bertemakan CRM ini penulis menentukan beberapa poin dan batasan
untuk dijadikan sebagai ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup tersebut antara
lain sebagai berikut:
1. Konsep Dasar CRM
Dalam
ruang lingkup ini penulis akan membahas konsep dasar yang sangat penting
diperhatikan sebagai pedoman atau pandangan awal mengenai CRM.
2.
Perkembangan CRM
Pembahasan dalam ruanglingkup ini akan menjelaskan
perkembangan yang terjadi pada CRM.
3. Tiga Jenis CRM
Di
dalam ruang lingkup ini penulis akan menjelaskan tiga jenis CRM.
4. Komponen CRM
Pada lingkup ini
penulis akan membahas dan menjelaskan tentang
komponen apa saja yang digunakan dalam CRM ini.
5.
Tujuan Dan Manfaat CRM
Di
lingkup ini penulis akan memberikan paparan secara jelas tujuan dan manfaat
dari penggunaan CRM ini.
6.
Potensi Hambatan CRM
Pada lingkup ini penulis ingin memberikan penjelasan
potensi Hambatan CRM yang harus diperhatikan oleh organisasi/perusahaan yang
menjalankan sistem CRM ini.
7. Bentuk
Pengembangan Pada CRM
Dalam
ruang lingkup ini penulis memberikan paparan mengenai bentuk pengembangan apa
saja pada CRM yang memberikan keuntungan dan menjalin hubungan yang lebih dekat
kepada konsumen.
8. Contoh Implementasi CRM Dalam Perusahaan Unilever Indonesia TBK.
Pada lingkup ini penulis memberikan sebuah
contoh implementasi CRM dalam perusahaan Unilever Indonesia sebagai gambaran
untuk perusahaan/organisasi yang juga ingin menerapkan sistem CRM ini.
1.3 Tujuan dan manfaat
Tujuan
dari Penelitian:
- Menjelaskan secara
detail tentang konsep dasar dari CRM.
- Menjelaskan komponen
penting yang digunakan dalam membangun CRM.
- Menjelaskan potensi hambatan yang
terjadi dalam membangun CRM ataupun
penerapannya sehingga perusahaan/organisasi lebih siap untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak diinginkan yang berdampak pada kerugian perusahaan/organisasi.
Manfaat
yang diperoleh:
-
Perusahaan/organisasi
bisa tahu mengenai apa itu CRM dan apa keuntungannya untuk perusahaan/organisasi.
-
Perusahaan/organisasi
mempunyai gambaran serta pedoman yang dijadikan landasan untuk membangun dan menerapkan CRM di perusahaan/organisasi.
-
Perusahaan/organisasi
dapat mengidentifikasi hal-hal yang menjadi penghambat dalam membangun dan
menerapkan CRM ini.
1.4 Metodologi Penelitian
Dalam pembuatan karya ilmiah ini penulis
menggunakan studi pustaka sebagai metode pengumpulan data yang penulis butuhkan
untuk memperkuat hipotesa yang penulis sertakan dalam penulisan karya ilmiah
ini. Studi pustaka yang kami lakukan adalah mengumpulkan data yang kami
butuhkan dari buku, majalah, dan jurnal-jurnal online yang tersedia di
internet.
1.5
Sistematika Penulisan
Penulisan karya ilmiah ini dijabarkan
dalam empat bab yang terdiri antara lain sebagai berikut:
BAB 1: PENDAHULUAN
Bab
pertama ini menjelaskan tentang latar belakang penulisan paper, ruang lingkup yang berisi batasan masalah pembahasan, tujuan
dan manfaat penulisan, metodologi dalam pembuatan paper ini, dan sistematika penulisan yang digunakan oleh penulis.
BAB
2: LANDASAN TEORI
Bab
kedua ini berisi tentang mendefisinikan dan menguraikan berbagai konsep
pembahasan dan sebuah landasan teori yang terbagi dalam teori umum dan teori
khusus yang berhubungan dengan topik yang dibahas sebagai sebuah dasar
penulisan paper CRM ini.
BAB 3: PEMBAHASAN
Bab
ketiga menjelaskan pembahasan topik yang diambil dan akan kami tampilkan, dalam
bab ketiga ini juga dijelaskan secara detail mengenai hasil pemikiran dan
penelitian kami agar pembaca bisa mudah mengerti bab tiga ini.
BAB 4: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab
keempat adalah sebuah bab penutup yang berisikan tentang kesimpulan yang
didapat dari penulis sesuai topik yang diambil, serta berisi saran terhadap
pihak yang terkait untuk dapat menggunakan
paper ini dengan baik dan berguna.
BAB
2
LANDASAN
TEORI
2.1 Teori – Teori Umum
Sistem memiliki banyak pengertian, tetapi pada
dasarnya pengertian tersebut memiliki maksud yang sama. Dalam analisis dan
perancangan sistem informasi penulis harus memahami terlebih dahulu pengertian
sistem informasi agar dapat melakukannya.
2.1.1
Sistem
Sistem sudah sangat mempengaruhi dunia bisnis dan
sudah menjadi bagian persaingan bisnis di jaman yang sudah berkembang ini dalam
mendukung semua aktivitas pada perusahaan.
Menurut McLeod (2009, p4), sistem adalah kelompok
elemen yang terintegrasi yang memiliki maksud dan tujuan yang sama.
Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p30) berpendapat
bahwa sistem adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan dan berfungsi
untuk mencapai sebuah hasil.
Dari definisi
di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan komponen yang
terintegrasi dan memiliki maksud dan tujuan yang sama dan mengeluarkan output.
2.1.2
Data
Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan properti yang
ditemukan dalam entitas-entitas pada dunia nyata yang berguna untuk
menggambarkan arti dari entitas-entitas tersebut. Sebagai contoh, salah satu
dari entitas manusia adalah Nama.
Menurut R. Kelly (2009, p10) berpendapat bahwa data
mengacu pada deskripsi dasar dari suatu kejadian, aktifitas, dan transaksi yang
terekam, bersifat rahasia, dan tersimpan namun tidak teratur dalam penyampaian
suatu hal yang spesifik beserta artinya.
Sedangkan menurut O’Brien & Marakas (2010, p34),
kata data merupakan bentuk jamak dari datum, walaupun data biasanya mewakili
baik bentuk tunggal maupun jamak. Data adalah fakta atau observasi mentah yang
biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Lebih rincinya, data
adalah pengukuran objektif dari attribute
(karakteristik) dari entitas (seperti manusia, tempat, barang dan kejadian).
Kesimpulannya adalah data merupakan fakta mentah
yang mendeskripsikan suatu hal dan jika diolah lebih lanjut dapat memberikan
informasi yang penting bagi pemilik data tersebut.
2.1.3
Manajemen
Menurut Stephen P. Robbin, Marry Coulter
(2012,p8), Management adalah suatu tindakan yang melibatkan koordinasi dan
mengawasi kegiatan pekerjaan orang lain sehingga kegiatan tersebut selesai
secara efisien dan efektif.
2.1.4
Informasi
Informasi berasal dari pengelolahan
data yang menjadi sebuah komponen diperlukan saat perusahaan melakukan
pengambilan keputusan, dan melakukan perencanaan kedepannya.
MenurutR. Kelly (2009, p10),
informasi adalah data yang sudah dikelola yang menghasilkan suatu nilai dan
arti bagi penerimanya.
Menurut Rainer & Cegielski
(2011, p10) informasi merupakan data-data yang telah diorganisir sehingga
memiliki arti dan nilai bagi penerimanya.
Kesimpulan yang penulis ambil
adalah informasi merupakan pengolahan data yang lebih lanjut dan memiliki nilai
dan manfaat tersendiri untuk penggunanya.
2.1.5
Sistem
Informasi
Sistem informasi sangat dibutuhkan dalam suatu
kegiatan pada perusahaan saat ini, seperti menggunakan teknologi komputer dalam
melakukan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, analisis untuk mencapai sebuah
tujuan dalam kegiatan perusahaan.
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p7)
berpendapat, merupakan komponen yang saling berhubungan dalam mengumpulkan,
memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai hasil.dari kebutuhan informasi
untuk menyelesaikan pekerjaan bisnis.
Sedangkan menurut O’Brien & Marakas (2010, p4),
sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Kesimpulannya adalah sistem informasi merupakan
kolaborasi antara sistem, manusia, komputer serta jaringan komunikasi yang
menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi user.
2.2 Teori – Teori Khusus
Teori khusus yang akan dibahas meliputi
pembahasan-pembahasan yang telah penguji batasi sebagai objek penelitian.
Berikut adalah masing-masing pengertian tersebut:
2.2.2 Pengertian Customer Relationship Management
CRM didefinisikan sebagai integrasi dari strategi
penjualan, pemasaran, dan pelayanan yang terkoordinasi. CRM penyimpan informasi
pelanggan dan merekam seluruh kontak yang terjadi antara pelanggan dan
perusahaan, serta membuat profil pelanggan untuk staf perusahaan yang
memerlukan informasi tentang pelanggan tersebut (Amin Widjaja Tunggal : 2008).
Menurut Peter Kenn CRM adalah sebuah komitmen dari
perusahaan untuk menempatkan pengalaman pelanggan sebagai titik tengah dari
prioritas perusahaan dan memastikan sistem sekarang, proses dan sumber daya
informasi dapat membentuk suatu hubungan yang baik. (Greenberg, 2002, p24)
Robert Thompson CRM adalah sebuah strategis bisnis
untuk memilih dan mengatur hubungan dengan pelanggan yang paling menguntungkan.
CRM memerlukan filososi dan budaya bisnis customer-centric untuk mendukung
proses pemasaran, penjualan, dan layanan yang efektif. Aplikasi CRM dapat
memungkinkan manajemen atau pengaturan hubungan baik dengan pelanggan secara
efektif, dengan didukung ketersediaan kepemimpinan yang baik. (Greenberg, 2002,
p39)
Menurut Brown CRM adalah sebuah pendekatan untuk
mengenali customer sebagai inti bisnis dan keberhasilan perusahaan tergantung
dari efektivitas dari pengaturan hubungan relasi dengan customer. (Turban,
2002, p4)
Menurut Kalakota dan Robinson CRM membangun hubungan
customer yang berjangka panjang dan tetap sehingga menambah nilai (value) ke
customer dan perusahaan. (Turban, 2002, p10)
CRM mendukung suatu perusahaan untuk menyediakan
pelayanan kepada pelanggan secara real time dengan menjalin hubungan dengan
tiap pelanggan yang berharga melalui penggunaan informasi tentang pelanggan.
Berdasarkan apa yang diketahui dari pelanggan, perusahaan dapat membuat variasi
penawaran, pelayanan, program, pesan, dan media. Melalui sistem yang menerapkan
CRM, perusahaan membentuk hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, dimana
Perusahaan dapat mengetahui kebutuhan pelanggan dan
menyediakan pilihan produk atau layanan yang sesuai dengan permintaan mereka.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Konsep Dasar CRM
Pengumpulan
data berupa data profile dari semua pelanggan, dan memberikan informasi
yang sesuai kepada pelanggan berupa informasi tentang Customer History, yang
didapatkan dari input yang dilakukan pelanggan ke aplikasi CRM, dan dapat
digunakan untuk kebutuhan pasar dan
isu-isu lain seputar perkembangan pasar.
3.2 Perkembangan CRM
Gambar 3.1 Evolution of CRM
Pada
awalnya CRM hanya digunakan untuk keperluan pengumpulan data untuk menganalisa,
melakukan cost control, dan track preference, namun seiring
berjalannya waktu CRM mulai digunakan untuk membuat proses bisnis lebih efisien
dengan mengidentifikasi harapan dari customer
kepada perusahaan.
Karena
CRM dirasa sangat penting bagi perusahaan maka CRM terus dikembangkan sampai
sekarang dengan fungsi yang terus dikembangkan CRM sudah mampu untuk melakukan
proses automasi terhadap beberapa proses yang berkaitan dengan hubungan antar
perusahaan dan customer.
Hingga saat ini
kita sudah mengenal yang namanya E-CRM (Electronic
CRM) E-CRM sendiri adalah strategi bisnis yang menggunakan teknologi informasi
yang memberikan perusahaan suatu pandangan pelanggannya secara luas, dapat
diandalkan dan terintegrasi sehingga semua proses dan interaksi pelanggan
membantu dalam mempertahankan dan memperluas hubungan yang menguntungkan secara
bersamaan (Zikmund, dkk., 2003). dimana CRM mulai dikembangkan
menggunakan teknologi web seperti email, blog, social media, dan lain-lain
3.3 Tiga Jenis CRM
1. Operational
CRM
Operational
CRM berfungsi sebagai front office perusahaan. Aplikasi CRM ini
digunakan dalam
interaksi langsung dengan pelanggan. Operational
CRM mencakup proses otomatisasi dari
keseluruhan proses bisnis, seperti otomatisasi, pelayanan dan pemasaran.
Salah satu
penerapan CRM yang termasuk dalam kategori operasional CRM adalah dalam bentuk
aplikasi atau web. Melalui web atau aplikasi, suatu perusahaan dapat memberikan
pelayanan kepada pelanggan.
2. Analytical
CRM
Analytical
CRM biasa digunakan sebagai back office perusahaan. Aplikasi CRM ini
dapat membantu perusahaan dalam memahami kebutuhan pelanggan. analytic CRM
berperan dalam melaksanakan analisis pelanggan dan pasar, seperti analisis
trend pasar dan analisis perilaku pelanggan. Analytical CRM membutuhkan data dari operational CRM untuk
mengidentifikasi behavior dari
pelanggan.
3. Collaborative
CRM
Aplikasi
kolaborasi yang meliputi e-mail, personalized publishing, e-communities,
dan sejenisnya
yang dirancang untuk interaksi antara pelanggan dan organisasi.
Tujuan utamanya
adalah menyemangati dan menyebarkan loyalitas pelanggan
ke pelanggan
lain yang masih belum berada di level kesetiaan pelanggan.
Collaborative CRM
juga mencakup pemahaman atau kesadaran bahwa
pelanggan
yang setia dapat menjadi magnet bagi pelanggan lain.
3.4 Komponen CRM
Gambar
3.2 CRM component
Penjelasan Gambar :
Market Research adalah
komponen yang penting untuk membangun sebuah CRM karena market research adalah
yang menjadi sumber data dari CRM.
Sales Force Automation
juga termasuk dalam komponen CRM karena SFA dapat membantu sales dalam hal
penjualan, pendistribusian, dan pelacakan.
Customer service
support adalah komponen untuk pengeksekusian CRM karena dibagian inilah CRM
sangat dibuthukan.
Data Mining and
analytic komponen ini adalah untuk mengelola data yang berhubungan dengan CRM
Penjelasan fase :
Gabungan antara sales
dan customer service akan mampu untuk membuat pelanggan tetap setia pada
perusahaan (retain)
Sedangkan sales dan
management analysis akan dapat mengidentifikasi apa sebenarnya yang pelanggan
inginkan (identify)
Marketing dan
management analysis akan mampu untuk menarik pelanggan baru dengan cara
menganalisa keadaan pasar dan membuat produk yang dibutuhkan oleh pelanggan dan
memiliki kelebihan tersendiri (attract)
Marketing dan customer
service akan mampu untuk membuat pelanggan menjadi semakin loyal terhadap
perusahaan (engage)
3.5
Tujuan dan Manfaat CRM
Tujuan:
1.
Untuk
memahami dan menganalisi relasi.
2.
Untuk
mengidentifikasi dan menganalisis pasar.
3. Untuk menentukan dan menganalisi
produk.
Manfaat:
1.
Untuk
menambah jumlah konsumen, dengan cara mencari konsumen baru dan tetap
memelihara tingkat kepuasan konsumen yang sudah ada.
2. Mengetahui tingkat ketergantungan
konsumen pada prusahaan, yaitu dengan mengetahui kebutuhan konsumen.
3.
Untuk
Mengetahui kebutuhan konsumen pada masa yang akan datang, yaitu melalui hasil
transaksi yang sudah dilakukan dan dari hasil analisa data transaksi yang sudah
terkumpul.
4.
Untuk
memantau setiap aktivitas transaksi, dengan cara mencatat seluruh kegiatan
transaksi secara otomatis.
5.
Mengetahui
perbaikan yang harus dilakukan pada service yang diberikan kepada konsumen.
6.
Mampu
menganalisa pola data transaksi, sebagai contoh mampu mengetahui kombinasi
produk yang akan dijual pada waktu-waktu tertentu.
7. Mengurangi resiko operasional,
yaitu dengan mengetahui prediksi yang akan terjadi dan kesalahan yang pernah
dilakukan melalui customer history.
3.6
Potensi Hambatan pada CRM
Meskipun
CRM memiliki banyak manfaat, perlu diperhatikan bahwa CRM juga memiliki
hambatan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Potensi hambatan yang perlu
diperhatikan di antaranya adalah:
1. Kurangnya Komitmen
·
Tidak semua
karyawan ingin beradaptasi pada CRM.
·
Perubahan budaya
dibutuhkan.
·
Hanya akan
berhasil apabila seluruh perusahaan memberikan perhatian.
2.
Komunikasi yang Sulit
·
Melibatkan seluruh perusahaan.
·
Keharusan untuk mengajari seluruh
pengguna CRM untuk memanfaatkan sistem dan data CRM dengan baik dan benar.
3.
Kepemimpinan
·
Dibutuhkan tanggung jawab yang lebih
besar dari manajemen.
·
Harus dapat menjadi contoh untuk fokus
pada pelanggan.
4.
Aturannya Kaku
·
Mengimplementasi sebuah sistem yang
tidak bisa dimodifikasi dapat berdampak buruk dan merusak serta dapat
menghamburkan uang.
·
Mengharuskan sistem perusahaan untuk
lebih fleksibel agar dapat melakukan perubahan-perubahan selama implementasi.
3.7 Bentuk Pengembangan pada CRM
Perusahaan dapat menemukan area
bisnis penting lain yang dimana area tersebut dapat memberikan keuntungan dalam
membangun hubungan yang kuat terhadap pelanggan. Bentuk pengembangan tersebut
antara lain adalah:
1. Supplier
Relationship Management (SRM)
SRM dapat berfokus pada menjaga hubungan dengan
pemasok agar tetap puas dengan melakukan mengevaluasi dan mengkategorisasi
pemasok ke dalam beberapa proyek berbeda. Aplikasi SRM membantu perusahaan
menganalisa pemasok berdasarkan faktor-faktor utama di antaranya adalah harga,
ketersediaan barang, dan strategi bisnis dari pemasok tersebut. Aplikasi
tersebut dapat menentukan pemasok mana yang cocok untuk diajak untuk
berkolaborasi dan membangun hubungan yang baik untuk mempersingkat proses dan
menyediakan produk yang tidak bisa dilakukan sendiri oleh perusahaan.
2.
Partner Relationship Management (PRM)
PRM dapat membantu menemukan saluran penjualan yang
optimal dengan memilih partner mana
yang tepat dan mengidentifikasi pelanggan. Aplikasi PRM menawarkan informasi
saluran penjualan secara real-time
yang di antaranya adalah ketersediaan barang, strategi penghargaan barang, dan
informasi pengiriman. Informasi tersebut dapat membantu perusahaan untuk
mengembangkan pasarnya dengan menawarkan barang dan jasa yang khusus.
3.
Employee Relationship Management (ERM)
ERM menyediakan alat self-service berbasis web yang mempersingkat dan mengotomatisasi
proses di departemen SDM. Karyawan adalah tulang punggung perusahaan dan
merupakan jalur komunikasi perusahaan dengan pelanggan, partner dan pemasok. Hubungan karyawan dengan perusahaan jauh lebih
kompleks dan bertahan lama dibanding dengan hubungan perusahaan dengan
pelanggan, oleh karena itu perusahaan saat ini sudah banyak yang menerapkan
sistem ERM untuk membantu mereka dalam mempertahankan karyawan-karyawan yang
perannya penting.
3.8 Contoh
Implementasi CRM dalam perusahaan Unilever Indonesia Tbk.
Unilever adalah salah satu perusahaan produksi dunia yang terbesar dengan
omset $45 juta per tahun. Unilever beroperasi di 88 negara seluruh dunia dengan
jumlah karyawan 255.000 orang. Dan 2 dari 12 Grup bisnisnya bermarkas di United
States. PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933
sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H.
van Ophuijsen, notaris di Batavia.
Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin,
minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman
dari teh dan produk-produk kosmetik.
Dalam upaya untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan mengumpulkan
informasi pelanggan yang lebih baik, Unilever telah mulai menggunakan Astute
Solusi RealDialog, yaitu
alat dalam panggilan pusat. RealDialog
menggunakan mesin linguistik menganalisis
pelanggan di masing masing kata dan kemudian
menyediakan pusat kontak agen sehingga dengan
mudah membaca tanggapan.
RealDialog memungkinkan mereka untuk mengontrol pesan.
Selain itu, kekuatan utama dari sistem
adalah simplifies agen pekerjaan,
yang memungkinkan mereka untuk
memberikan jawaban lebih cepat dan fokus dalam membangun hubungan. RealDialog Unilever juga membantu pelanggan lainnya,
termasuk mengumpulkan data konsumen.
Sistem log permintaan dan komentar mereka, sehingga eksekutif dan manajer dapat mengukur kepuasan konsumen tentang
produk mereka. Ketika kemampuan RealDialog Unilever digunakan pada
situs web pada tahap selanjutnya dari
kerjasama, manajer akan mampu bereaksi terhadap komentar konsumen online secara real time.
Unilever sebelumnya menggunakan database milik semua produk-produknya di pusat panggilan.
Perusahaan menghubungi pusat di Amerika Serikat dan Kanada menangani lebih dari
90 merek, mencakup 14 kategori barang
konsumen – Dan kesulitannya yaitu mencari agen yang tepat untuk membuat tanggapan. Dengan RealDialog,
konsumen tidak akan berkomentar dalam membeli dan dapat benar benar mempercayainya, RealDialog manager ini akan meningkatkan nilai dari pelanggan dan akhirnya menghasilkan pendapatan
karena mereka akan senang dengan
layanan yang mereka rasakan dan mendapatkan informasi produk yang sedang mereka cari.
Hambatan
Dalam
mengoperasikan perusahaan dan mencapai tujuannya, satu satunya hal yang menjadi
hambatan bagi perusahaan Unilever Indonesia Tbk. Adalah persaingan dengan perusahaan
perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama. Dan untuk menghadapi hambatan tersebut, upaya yang dilakukan
Unilever Indonesia untuk kedepannya, yaitu akan mengadakan program MT (Management Training) dalam
mencari bibit bibit SDM yang potensial. Para MT menjalani pekerjaan sebagai asisten manajer
selama dua tahun. Seorang asisten manajer yang ditempatkan di bagian pemasaran,
misalnya, harus bias belajar banyak tentang pemasaran. Ia mesti terjun ke
pasar-pasar tradisional hingga ke pelosok daerah untuk mengetahui dan memahami
kebutuhan konsumen. Di lain pihak, perusahaan memonitor perkembangannya sambil
mengevaluasi apakah seorang asisten manajer ini layak dipromosikan sebagai
manajer atau tidak.
Ekspektasi CRM
Unilever juga akan menggunakan Ariba's B2B dalam bidang
non-inventory dan biaya tidak langsung lainnya. Unilever memiliki ekspektasi
bahwa dengan menggunakan Ariba's B2B maka akan membantu
meningkatkan kualitas manajemen pembelian barang dari ribuan supplier. The Ariba
Solutions memberikan lingkungan commerce
yang friendly dan dapat di update dengan mudah sehingga mengikuti kondisi
pasar yang berubah-ubah.
BAB
4
KESIMPULAN
& SARAN
4.1
Kesimpulan
Dari penelitian
yang telah dilakukan oleh penulis, maka munculah beberapa kesimpulan yang dapat
dicerna dan dijadikan pengetahuan. Ada pun kesimpulan tersebut diantaranya :
1. CRM
adalah aplikasi yang digunakan oleh perusahaan untuk menjaga kedekatan antara
pelanggan dan perusahaan serta membuat pelanggan tersebut nyaman dengan cara
mengtahui keinginan pelanggan, membuat promo, dan bonus, sehinga perusahaan
telah mendapatkan keuntungan yang bersifat intangible. Dari keuntungan tersebut
perusahaan memiliki kemungkinan :
a. Pelanggan
tersebut semakin loyal dan tidak ragu lagi membeli produk yang perusahaan
tawarkan.
b. Munculnya
pelanggan baru yang merupakan ajakan dari pelanggan yang sudah loyal tersebut.
Dan
tentu kedua hal yang penulis sebutkan diatas membuat penjualan perusahaan
meningkat serta bertambahnya pelanggan, dengan begitu perusahaan yang
menerapkan CRM dengan benar telah mengisi tempat dihati pelanggan agar tidak
ada lagi tempat untuk kompetitor.
2. CRM
sudah berkembang dari awal pertama kali dikemukakan, hingaa saat ini E-CRM
merupakan evolusi dari CRM yang sudah diterapkan karena bersifta dinamis, web
based, dan dapat terintegrasi dengan berbagai sosial media seperti facebook,
twitter, dan lain sebagainya.
3. CRM
diklasifikasikan menjadi 3 jenis, diantaranya :
a. Operasional
CRM
b. Analytical
CRM
c. Collaborative
CRM.
Yang
dimasing masing jenis memiliki fungsi serta manfaat yang berbeda.
4. CRM
juga memiliki banyak komponen serta fase dalam penerapannya, sangat dibutuhkan
pemahaman yang mendalam serta pengetahuan khusus untuk melakukannya.
5. Manfaat
yang dimiliki CRM sangat banyak, sehingga menerapkannya akan menghasilkan
keuntungan tersendiri untuk perusahaan.
6. CRM
tentunya memiliki hambata juga, hambatan tersebut harus diatas agar CRM dapat
berjalan dan menghasilkan output yang sesuai dengan harapan para eksekutif
7. CRM
terpecah kedalam 3 bentuk yang lebih detail lagi, dan masing-masing bentuk
memiliki fungsi yang berbeda. Adapun ketiga model tersebut.
a. Supplier
Relationship Management (SRM)
b. Partner
Relationship management (PRM)
c. Employee
Relationship Management (ERM)
4.2
Saran
Ada pun saran yang penulis ajukan untuk pembaca nantinya
adalah;
1.
Penerapan CRM harus dilandasi kebutuhan
& bertujuan untuk memajukan perusahaan serta mensejahterahkan pelanggan,
karena perusahaan yang tidak mampu melayani konsumen tidak akan mendapatkan
pemasukan apa-apa
2.
Penerapan CRM harus memiliki konsep yang
matang karena terbilang mahal dan rumit.
3.
Jika perusahaan belum menerapkan CRM,
sangat dianjurkan untuk menerapkan. Karena memiliki manfaat yang banyak serta
dampak positif lainnya yang berpengaruh pada proses bisnis.
DAFTAR PUSTAKA
McLeon,
B., Sprague, R., and Bui, T. (2009). Management
Information Systems. 10th Edition. 1STBL.
Upper Saddle. River, New Jersey.
Satzinger,
Jackson, dan Burd (2005) . System
analysis and Design . 10th Edition. 1STBL. Upper
Saddle. River, New Jersey.
R.
Kelly. (2009). Information System. 8th
Edition. 1STBL. Upper Saddle. River, New Jersey
Ir.Yohannes
Yahya. MM. (2010). Pengaruh Customer
Relationship Management (CRM). Media
Pustaka Ind
Ellen
Budiman (2012). Penerapan CRM pada
Perusahaan Unilever Indonesia. Blog spot.com
Wikipedia.
(1997). Enterprise System. Retrieved 26 februari 2014 from id.
Wikipedia.org/ wiki/virtualisasi
Turban
M. (2002). Information System. Edition.
1STBL. Upper Saddle. River, New Jersey
Amin
Widjaja Tunggal (2008). Memahami
Kebutuhan Pelanggan. edisi 2.
Airlangga ISBN 12345322
I want to share a testimony on how Le_Meridian funding service helped me with loan of 2,000,000.00 USD to finance my marijuana farm project , I'm very grateful and i promised to share this legit funding company to anyone looking for way to expand his or her business project.the company is funding company. Anyone seeking for finance support should contact them on lfdsloans@outlook.com Or lfdsloans@lemeridianfds.com Mr Benjamin is also on whatsapp 1-989-394-3740 to make things easy for any applicant.
BalasHapus