BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era digital ini, tentunya informasi menjadi suatu hal yang sangat vital
dalam menunjang digitalisasi tersebut karena informasi sudah banyak digunakan
di berbagai bidang untuk memudahkan pekerjaan setiap pemakainya (user) dan membantu jalannya proses yang
ada menjadi lebih cepat, Meskipun informasi sangat membantu kegiatan
operasional dan kegiatan strategis namun semua informasi tersebut harus
disimpan, dikelola, dan dilindungan informasi lebih dapat dimaksimalkan manfaatnya.
Sudah banyak sekali kejadian yang merugikan perusahaan karena tidak
memanfaatkan infromasi yang ada atau bahkan membuang informasi yang didapat,
hal seperti itu sangat merugikan perusahaan karena tidak dapat memaksimalkan
fungsi dari informasi yang ada untuk mempermudah proses pengambilan keputusan,
perencanan strategis, dan perencanaan operasional. Hal seperti ini harus dapat
dicegah dengan penanganan yang baik serta perhatian yang ekstra agar informasi
tersebut dapat berguna maksimal bagi perusahaan.
Saat ini sudah banyak perusahaan yang
menyadari pentingnya pengelolaan data dengan cara memanfaatkan big data, big
data sendiri adalah “media penyimpanan data yang menawarkan ruang tak terbatas,
serta kemampuan untuk mengakodasi dan memproses berbagai jenis data dengan
sangat cepat”, hal ini jelas sangat membantu perusahaan dalam mengelola
informasi yang dimiliki perusahaan
1.2 Ruang Lingkup
Dalam penulisan yang bertemakan Big data ini penulis menentukan beberapa
poin penting untuk dijadikan ruang lingkup penelitian. Ada pun beberapa ruang
lingkup tersebut adalah:
1.
Sejarah Big data
·
Di dalam ruang lingkup ini penulis akan
membahas tentang sejarah perkembangan dari Big
data.
2.
Definisi atau
pengertian dari Big Data
·
Pada pembahasan
ini penulis akan menjelaskan berbagai macam pengertian dari Big data menurut
para ahli.
3.
Pembahasan
Lanjut Mengenai BIG DATA
·
Penulis akan
membahas lebih lanjut tentang Big data sehingga diharapkan pembaca dapat lebih
memahami isi paper yang penulis buat.
4.
Karakteristik Big Data
·
Pada lingkup ini
penulis akan menjelaskan secara detil tentang karakteristik dari Big data.
5.
Kesadaran
akan pentingnya kemampuan untuk memproses Big Data
·
Dalam lingkup
ini penulis ingin menunjukan kehebatan dari Big data dengan mengambil contoh
perusahaan yang sudah sukses memanfaatkan big data.
6.
Beberapa
Contoh Big Data
·
Penulis akan
memberikan beberapa contoh big data diberbagai bidang agar pembaca menjadi
lebih paham tentang Big data.
7.
Permasalahan mengenai Big Data
·
pada lingkup ini penulis ingin memberi pengetahuan
untuk pembaca jika ingin memberdayakan big data maka ada beberapa permasalahan
yang harus dihadapi.
8.
Analisa
Solusi Big Data
·
pada lingkup
sebelumnya penulis membahas tentang permasalahan saat ini penulis akan membahas
tentang solusi untuk mengatasi masalah pemberdayaan big data.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan
dari Penelitian adalah:
· Menjelaskan
definisi dan karakteristik dari big data.
· Menjelaskan
pentingnya pemberdayaan big data pada perusahaan terutama perusahaan besar yang
kegiatan operasional sehari-harinya merupakan kegiatan yang krusial dari
perusahaan tersebut.
· Menjelaskan
tentang permasalahan, dan solusi pemberdayaan Big data.
Manfaat
yang akan diperoleh:
· Perusahaan
dapat mengetahui apa itu big data dan apa manfaatnya bagi perusahaan.
· Perusahaan
dapat menerapkan pemberdayaan big data dengan cara yang baik dan benar.
· Perusahaan
dapat mengetahui karakteristik, permasalahan dan solusi dari pemberdayaan Big data.
1.3 Metodologi Penelitian
Dalam pembuatan karya ilmiah ini penulis
menggunakan studi pustaka sebagai metode pengumpulan data yang penulis butuhkan
untuk memperkuat hipotesa yang penulis sertakan dalam penulisan karya ilmiah
ini. Studi pustaka yang kami lakukan adalah mengumpulkan data yang kami
butuhkan dari buku, majalah, dan jurnal-jurnal online yang tersedia di
internet.
1.4 Sistematika Penulisan
Penulisan karya ilmiah
ini dijabarkan dalam empat bab
yang terdiri dari:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab pertama ini menguraikan latar belakang
penulisan paper,
ruang lingkup yang berisi batasan pembahasan yang terdapat di dalam topik ini,
tujuan dari penulisan dan manfaat apa saja yang diharapkan, metodologi
pembuatan paper,
dan sistematika penulisan yang digunakan yang penulis gunakan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab kedua menguraikan
mengenai pembahasan konsep dan landasan teori yang terbagi dalam teori-teori
umum dan teori-teori khusus yang berhubungan dengan topik yang dibahas sebagai
landasan dalam penulisan paper Big data ini.
Teori-teori umum yang
dibahas meliputi sistem, informasi, sistem informasi, dan big data.
BAB 3 : PEMBAHASAN
Bab
ketiga menguraikan mengenai pembahasan topik yang kami sajikan, di bab ketiga
ini juga kami menjelaskan hasil penelitian kami secara detail agar bisa
dimengerti oleh pembaca.
BAB 4 : KESIMPULAN DAN
SARAN
Bab
keempat merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan yang telah diperoleh
penulis dari hasil penelitian sesuai dengan topik yang diangkat, serta berisi
saran-saran terhadap pihak yang terkait agar dapat memanfaatkan paper ini dengan baik.
2.1 Teori Umum
Sistem memiliki banyak pengertian,
tetapi pada dasarnya pengertian tersebut memiliki maksud yang sama. Dalam
analisis dan perancangan sistem informasi penulis harus memahami terlebih
dahulu pengertian sistem informasi agar dapat melakukannya.
Berikut adalah pengertian sistem informasi secara
umum:
2.1.1 Pengertian
Sistem
Menurut Satzinger,
Jackson dan Burd (2005:6) sistem adalah sekumpulan komponen yang saling
berhubungan yang berfungsi bersama-sama untuk menghasilkan suatu hasil.
Sistem sendiri memiliki tiga komponen utama, agar
sistem tersebut dapat berfungsi atau berinteraksi dengan baik:
1.
Input melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen
yang memasuki sistem untuk di proses.
2.
Process merupakan proses pengolahan ataupun transformasi yang
mengubah input menjadi output.
3. Output melibatkan proses pemindahan elemen yang telah diproses melalui tahapan transformasi,
sehingga menghasilkan tujuan yang diinginkan.
2.1.2 Informasi
Menurut
Ladjamudin (2005:8) dalam bukunya yang berjudul “Analisis dan Desain Sistem
Informasi” informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih
berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun
yang akan datang.
2.1.3
Sistem Informasi
Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2005:7) sistem
informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang saling
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan informasi yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan tugas bisnis sebagai output.
2.2 Teori Khusus
Teori khusus yang akan
dibahas meliputi pembahasan-pembahasan yang telah penguji batasi sebagai objek
penelitian. Berikut adalah masing-masing pengertian tersebut:
2.2.1 Big Data
Big Data bukan teknologi tunggal namun
kombinasi dari teknologi lama dan baru yang membantu perusahaan mendapatkan
tindakan yang mampu menambah wawasan. Oleh karena itu, big Data adalah kemampuan untuk mengelola data dengan volume besar
yang berbeda dengan kecepatan yang tepat, dan dalam dalam kerangka waktu yang
tepat memungkinkan analisis dan reaksi secara langsung.
2.2.2
Business Intelligence
Menurut Brannon business intelligence adalah sebuah
kategori umum yang sering digunakan
untuk aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan
menyediakan akses pada data agar dapat membantu pengguna dari kalangan
perusahaan agar dapat mengambil keputusan dengan lebih baik dan tepat. Pada
umumnya solusi yang disediakan oleh BI berupa sumber-sumber data dimana data
yang sifatnya transaksional dikumpulkan, data warehouse/data marts, reporting
dan alat visualisasi.
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Sejarah Big Data
Sebelum mempelajari suatu hal
tentu diperlukan untuk memahami asal muasal atau sejarah dari hal yang ingin
dipelajari tersebut, ada pun tentang topic kali ini penulis akan memperkenalkan
sejarah big data. Berikut urutannya;
1944 - Fremont Rider, Pustakawan
universitas Wesleyan. Dia memperkirakan bahwa
Perpustakana yang ada di amerika serikat
ukurannya meningkat dua kali lipat
setiap 16 tahun
1961 - Derek Price. Dia
mendiagramkan pertumbuhan pengetahuan ilmiah dengan
cara melihat jumlah pertumbuhan jurnal ilmiah
dan makalah
dalam Komunikasi dari ACM, yang menyatakan bahwa "ledakan informasi”
tercatat dalam beberapa tahun terakhir membuatnya penting bahwa
persyaratan
penyimpanan untuk semua informasi harus dijaga agar tetap minimum.
banyak informasi. pengurus tampaknya mengukur seorang pria seimbang
dengan jumlah bit kapasitas penyimpanan berkas itu akan mengisi."
1975 -
Departemen Pos dan Telekomunikasi di Jepang mulai melakukan Arus
Informasi Sensus, pelacakan volume informasi yang beredar di Jepang (ide
pertama kali diusulkan dalam makalah 1969)
1980 - I.A.
Tjomsland memberikan ceramah berjudul "Where do we go from here?"
Di IEEE Keempat Symposium on Mass Storage Systems, dia mengatakan
"Mereka yang terkait dengan perangkat penyimpanan lama menyadari
bahwa
Hukum parkinson Pertama dapat diparafrasekan untuk menggambarkan
Industry kami 'Data mengembang untuk mengisi ruang yang tersedia'.
1981 -
Kantor Pusat statistic hungaria memulai proyek penelitian untuk menjelaskan
informasi indsutri negara, termasuk mengukur Volume informasi dalam bit.
1983 -
Ithiel de Sola Pool menerbitkan "Pelacakan Arus Informasi" di
Science.
Melihat tren pertumbuhan di 17 Media komunikasi utama 1960-1977, ia
menyimpulkan bahwa "kata-kata yang tersedia untuk Amerika (di atas
usia 10)
melalui media ini tumbuh pada tingkat 8,9 persen per tahun, kata-kata
benar
benar hadir untuk dari media tersebut tumbuh hanya 2,9 persen per tahun,
Pada
periode pengamatan, sebagian besar pertumbuhan arus informasi adalah
karena
pertumbuhan penyiaran, Tapi menjelang akhir periode [1977] situasi
berubah:
media point-to-point yang tumbuh lebih cepat dari penyiaran."
3.2 Definisi atau
pengertian Big Data
Akhir-akhir ini, istilah 'big data'
menjadi topik yang dominan dan sangat sering dibahas dalam industri IT. Banyak
pihak yang mungkin heran kenapa topik ini baru menjadi pusat perhatian padahal
ledakan informasi telah terjadi secara berkelangsungan sejak dimulainya era
informasi. Perkembangan volume dan jenis data yang terus meningkat secara
berlipat-lipat dalam dunia maya Internet semenjak kelahirannya adalah fakta
yang tak dapat dipungkiri. Mulai data yang hanya berupa teks, gambar atau foto,
lalu data berupa video hingga data yang berasal system pengindraan. Lalu kenapa
baru sekarang orang ramai-ramai membahas istilah big data? Apa sebenarnya 'big
data' itu?
Hingga saat ini, definisi resmi dari
istilah big data belum ada. Namun demikian, latar belakang dari munculnya
istilah ini adalah fakta yang menunjukkan bahwa pertumbuhan data yang terus
berlipat ganda dari waktu ke waktu telah melampaui batas kemampuan media
penyimpanan maupun sistem database yang ada saat ini.
3.3 Pembahasan Lanjut Mengenai BIG DATA
Big Data adalah teknologi baru pengelolaan informasi. Saat ini kita
mengenal relational data store dan warehouse yang digunakan banyak perusahaan
untuk mendapatkan informasi, melakukan analisis, dan prediksi dari data-data
yang mereka miliki. Lalu apakah BIG DATA akan menggantikan teknologi data
relasional?
Dalam pembahasan mengenai topic big data saat ini kelompok kami kurang
setuju dengan pengertian yang di utarakan oleh beberapa ahli, karena dari apa
yang di pelajari yang termasuk ke dalam “BIG DATA” adalah semua data yang tidak
dapat diolah atau dianalisis menggunakan proses dan tools yang umum digunakan
saat ini. Disadari atau tidak saat ini individu maupun organisasi apapun
memiliki akses yang luas sekali terhadap informasi dengan adanya internet tapi
hanya sedikit dari mereka yang mampu mendapatkan value dari informasi tersebut
karena kebanyakan informasi itu tersedia dalam bentuk “mentah”, tidak terstruktur
atau semi-terstruktur. Oleh karena keterbatasan pemahaman akan informasi itulah
yang pada akhirnya menyebabkan mereka tidak tahu apakah informasi yang ada itu
berharga untuk mereka atau tidak. Dapat di analogikan ke dalam perkembangan
internet saat ini seperti bumi kita yang tercinta, maka BIG DATA adalah batu
bara di jaman batu, mudah ditemukan tetapi sedikit yang tahu kegunaannya.
3.4 Karakteristik
Big Data
Sebuah informasi atau data dapat didefinisikan sebagai Big
Data jika memiliki satu atau lebih dari tiga karakteristik berikut :
Gambar 3.1 menggambarkan
3 karakteristik Big Data. Gabungan dari ketiga karakteristik ini menghasilkan data yang
terlalu kompleks untuk ditangani dengan sistem konvensional.
1. Volume
Seberapa
besar data yang bisa anda olah saat ini? Apakah dengan jumlah data yang anda
miliki anda sudah lebih baik dibanding kompetitor? Data yang ada saat ini
berukuran sangat besar. Di tahun 2000 saja tercatat 800,000 petabyte data
tersimpan di seluruh dunia dan angka ini diperkirakan akan mencapai 35
zettabyte di tahun 2020 atau bahkan lebih. Bayangkan jika anda membutuhkan
analisis terhadap 1 persen saja dari seluruh data untuk mendapatkan keuntungan
dibandingkan kompetitor anda, apakah teknologi yang anda miliki sekarang mampu
melakukannya?
- Variety
Selain
data relasional, data apa saja yang umum dianalisis? Dengan meledaknya jumlah
sensor, dan perangkat pintar , dan juga teknologi social networking yang
menghasilkan data-data yang akan sulit jika harus disimpan di dalam relasional
database. Kita tidak akan pernah tahu jika kita tidak menyimpan semua data yang
tidak terstruktur ini seperti halaman web, web log, search index, forum social
media, email, dokumen, data sensor, dll. Data-data seperti inilah yang mungkin
akan memberikan keuntungan jika kita mampu mengolahnya.
- Velocity
Seberapa
cepat kita dapat memproses data yang ada? Mungkin hal itu yang pertama ada
dalam benak anda ketika anda membaca ini. Namun sebenarnya velocity di sini
kita lihat dari persepsi seberapa cepat kita mampu mendapatkan hasil analisis
terhadap aliran data yang terus mengalir di saat yang hampir bersamaan dengan
datangnya data tersebut. Bayangkan jika kita memiliki sistem yang mampu
mendeteksi buronan yang tertangkap kamera cctv, ataumendeteksi dini titik
kritis seorang bayi dari suhu tubuh, tekanan darah, denyut jantung, kecepatan
bernafas bayi tersebut, melakukan sensor terhadap kata kasar atau kata yang
tidak seharusnya diucapkan yang diucapkan pada siaran langsung di tv atau pada
percakapan telepon customer service sebuah perusahaan.
Big Data adalah kesempatan bukan pengganti teknologi
pengelolaan data yang ada saat ini. Sekarang bayangkan kemampuan untuk
menganalisis BIG DATA digabungkan dengan teknologi basis data relasional dan
warehousing yang ada saat ini untuk mendapatkan keuntungan.
3.5 Kesadaran akan pentingnya kemampuan untuk
memproses Big Data
Dari segi teknologi,
dipublikasikannya GoogleBigtable pada 2006 telah menjadi moment
muncul dan meluasnya kesadaran akan pentingnya kemampuan untuk memproses ‘big
data’. Berbagai layanan yang disediakan Google, yang melibatkan pengolahan data
dalam skala besar termasuk search engine-nya, dapat beroperasi
secara optimal berkat adanya Bigtable yang merupakan sistem database berskala
besar dan cepat. Semenjak itu, teknik akses dan penyimpanan data KVS (Key-Value
Store) dan teknik komputasi paralel yang disebut MapReduce mulai menyedot banyak
perhatian.
Lalu, terinspirasi oleh konsep dalamGoogleFile
System dan
MapReduce yang menjadi pondasi Google Bigtable, seorang karyawan Yahoo! bernama
Doug Cutting kemudian mengembangkan software untuk komputasi paralel
terdistribusi (distributed paralel computing) yang ditulis dengan menggunakan
Java dan diberi nama Hadoop. Saat ini Hadoop telah menjadi
project open source-nya Apache Software. Salah satu pengguna Hadoop adalah Facebook, SNS (Social
Network Service) terbesar dunia dengan jumlah pengguna yang mencapai 800 juta
lebih. Facebook menggunakan Hadoop dalam memproses big data seperti halnya
content sharing, analisa access log, layanan message / pesan dan layanan
lainnya yang melibatkan pemrosesan big data.
Gambar
3.2
big
data infographic
Jadi, yang dimaksud dengan ‘big
data’ bukanlah semata-mata hanya soal ukuran, bukan hanya tentang data yang
berukuran raksasa. Big data adalah data berukuran raksasa yang volumenya terus
bertambah, terdiri dari berbagai jenis atau varietas data, terbentuk secara
terus menerus dengan kecepatan tertentu dan harus diproses dengan kecepatan
tertentu pula. Momen awal ketenaran istilah ‘big data’ adalah kesuksesan Google
dalam memberdayakan ‘big data’ dengan menggunakan teknologi canggihnya yang
disebut Bigtable beserta teknologi-teknologi pendukungnya.
3.6 Beberapa Contoh Big Data
1.
Contoh di
Sektor Swasta
Perusahaan
eBay.com menggunakan dua gudang data pada 7,5 petabyte dan 40PB serta Hadoop
klaster 40PB untuk pencarian, rekomendasi, konsumen, dan merchandising . Di
dalam eBay 90PB data warehouse. Amazon.com menangani jutaan operasi back-end
setiap hari, serta pertanyaan dari lebih dari setengah juta penjual pihak
ketiga . Teknologi inti yang membuat Amazon berjalan adalah berbasis Linux dan
pada 2005 mereka memiliki tiga database Linux terbesar di dunia , dengan
kapasitas 7,8 TB , 18,5 TB , dan 24,7 TB .
Walmart
menangani lebih dari 1 juta transaksi nasabah setiap jam , yang diimpor ke
database diperkirakan mengandung lebih dari 2,5 petabyte ( 2.560 terabyte )
data - . Setara dengan 167 kali informasi yang terdapat dalam semua buku di
Perpustakaan Kongres AS.
FICO
Falcon Penipuan Kartu Kredit Detection System melindungi 2,1 miliar akun aktif
di seluruh dunia .
Volume
data bisnis di seluruh dunia , di semua perusahaan , dua kali lipat setiap 1,2
tahun , menurut perkiraan. Windermere Real Estate menggunakan sinyal GPS anonim
dari hampir 100 juta driver untuk membantu pembeli rumah baru menentukan waktu
berkendara khas mereka ke dan dari tempat kerja di berbagai kali dalam sehari .
2.
Contoh di Bidang
Arsitektur
Pada
tahun 2004 , Google menerbitkan sebuah makalah tentang proses yang disebut
MapReduce yang menggunakan arsitektur tersebut . MapReduce framework
menyediakan model pemrosesan paralel dan implementasi terkait untuk memproses
sejumlah besar data . Dengan MapReduce , query dibagi dan didistribusikan di
seluruh node paralel dan diproses secara . Hasilnya kemudian dikumpulkan dan
disampaikan. Kerangka itu sangat sukses sehingga orang lain ingin meniru
algoritma . Oleh karena itu , sebuah implementasi dari kerangka MapReduce diadopsi
oleh sebuah proyek open source Apache Hadoop bernama
Teknologi Topological Program
Analisis Data DARPA.
3.
Contoh di Bidang Pasar
"
Big Data " telah meningkatkan permintaan spesialis manajemen informasi
dalam Software AG , Oracle Corporation , IBM , Microsoft , SAP , EMC , HP dan
Dell telah menghabiskan lebih dari $ 15 miliar untuk perusahaan perangkat lunak
hanya mengkhususkan diri dalam manajemen data dan analisis . Pada tahun 2010 ,
industri ini sendiri bernilai lebih dari $ 100 miliar dan tumbuh hampir 10
persen per tahun, tentang dua kali lebih cepat sebagai bisnis perangkat lunak
secara keseluruhan .
Negara
maju membuat meningkatnya penggunaan teknologi data-intensif Ada 4,6 miliar
langganan ponsel di seluruh dunia dan ada antara 1 miliar sampai 2 miliar orang
mengakses internet . Antara tahun 1990 dan 2005 , lebih dari 1 miliar orang di
seluruh dunia memasuki kelas menengah yang berarti semakin banyak orang yang
memperoleh uang akan menjadi melek lagi yang pada gilirannya menyebabkan
pertumbuhan informasi . Kapasitas yang efektif di dunia untuk bertukar
informasi melalui jaringan telekomunikasi adalah 281 petabyte pada tahun 1986 ,
471 petabyte pada tahun 1993 , 2,2 exabyte pada tahun 2000 , 65 exabyte pada
tahun 2007 dan diperkirakan bahwa jumlah lalu lintas yang mengalir melalui
internet akan mencapai 667 exabytes per tahun pada tahun 2013.
3.7 Permasalahan
mengenai Big Data
3.7.1
Bukan Hanya Masalah Ukuran,
Tapi Lebih pada Ragam
Kini jelas bahwa Big Data bukan hanya masalah
ukuran yang besar, terlebih yang menjadi ciri khasnya adalah jenis datanya yang
sangat beragam dan laju pertumbuhan maupun frekwensi perubahannya yang tinggi.
Dalam hal ragam data, Big Data tidak hanya terdiri dari data berstruktur seperti halnya data
angka-angka maupun deretan huruf-huruf yang berasal dari sistem database
mendasar seperti halnya sistem database keuangan, tetapi juga terdiri atas data
multimedia seperti data teks, data suara dan video yang dikenal dengan istilah
data tak berstruktur. Terlebih lagi, Big Data juga mencakup data setengah berstruktur seperti halnya data e-mail
maupun XML. Dalam hal kecepatan pertumbuhan maupun frekwensi perubahannya, Big Data mencakup data-data yang
berasal dari berbagai jenis sensor, mesin-mesin, maupun data log komunikasi yang
terus menerus mengalir. Bahkan, juga mencakup data-data yang tak hanya data
yang berada di internal perusahaan, tetapi juga data-data di luar perusahaan
seperti data-data di Internet. Begitu beragamnya jenis data yang dicakup dalam Big Data inilah yang kiranya
dapat dijadikan patokan untuk membedakan Big Data dengan sistem manajemen
data pada umumnya.
3.7.2
Fokus
pada Trend per-Individu, Kecepatan Lebih Utama daripada Ketepatan
Hingga saat ini,
pendayagunaan Big Data didominasi
oleh perusahaan-perusahaan jasa berbasis Internet seperti halnya Google dan
Facebook. Data yang mereka berdayakan pun bukanlah data-data internal
perusahaan seperti halnya data-data penjualan maupun data pelanggan, lebih
menitik beratkan pada pengolahan data-data teks dan gambar yang berada di
Internet. Bila kita melihat gaya pemberdayaan data yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan pada umumnya, yang dicari adalah trend yang didapat dari
pengolahan data secara keseluruhan. Misalnya, dari data konsumen akan didapat
informasi tentang trendkonsumen dengan memproses data konsumen secara keseluruhan, bukan
memproses data per-konsumen untuk mendapatkan trend per-konsumen. Dilain
pihak, perusahaan-perusahaan jasa berbasis Internet yang memanfaatkan Big Data justru memfokuskan
pemberdayaan data untuk mendapatkan informasi trendper-konsumen dengan
memanfaatkan atribut-atribut yang melekat pada pribadi tiap konsumen. Sebut
saja toko online Amazon yang memanfaatkan informasi maupun atribut yang melekat
pada diri per-konsumen, untuk memberikan rekomendasi yang sesuai kepada tiap
konsumen. Satu lagi, pemberdayaan data alaBig Data ini dapat dikatakan lebih berfokus pada kecepatan ketimbang
ketepatan.
3.7 Analisa Solusi Big Data
Sejumlah vendor di pasar saat ini mendukung solusi data yang
besar . Berikut ini adalah daftar beberapa solusi diantaranya adalah :
1.
IBM ( www.ibm.com )
mengambil pendekatan perusahaan untuk data yang besar dan mengintegrasikan
seluruh platform termasuk embedding / bundling nya analisis . Produknya
termasuk gudang ( warehouse InfoSphere ) yang memiliki built -in data-mining
sendiri dan cubing kemampuan . ini baru PureData Systems ( kemasan teknologi
analisis canggih ke dalam platform sistem terintegrasi ) mencakup banyak
dikemas analitis integrasi . Produk InfoSphere Streaming Its terintegrasi
dengan Paket perangkat lunak statistik statistik untuk Ilmu Sosial ( SPSS )
untuk mendukung real-time analisis prediktif , termasuk kemampuan untuk dinamis
memperbarui model berdasarkan data real-time . Hal ini bundling terbatas
penggunaan lisensi Cognos Business Intelligence dengan data kunci besar yang
kemampuan platform ( kelas enterprise Hadoop , komputasi aliran , dan solusi
gudang ) .
2.
SAS ( www.sas.com )
memberikan beberapa pendekatan untuk menganalisis data besar via
infrastrukturnya analisis kinerja tinggi dan yang statistic software . SAS
menyediakan beberapa pilihan pemrosesan terdistribusi . ini termasuk dalam
database analytics , in- memory analytics , dan komputasi grid . Penyebaran
bisa di tempat atau di awan .
3.
Tableau (
www.tableausoftware.com ) , sebuah business
analytics dan data perusahaan perangkat lunak visualisasi , menawarkan
kemampuan visualisasi untuk berjalan di atas peralatan dan infrastruktur lain
yang ditawarkan oleh berbagai besar
mitra data, termasuk Cirro , EMC Greenplum , Karmasphere , Teradata / Aster, HP
Vertica , Hortonworks , ParAccel , IBM Netezza , dan sejumlah lain .
4.
Oracle ( www.oracle.com
) menawarkan berbagai alat untuk
melengkapi yang besar platform data disebut Oracle Exadata . Ini termasuk
analisis canggih melalui bahasa pemrograman R , serta database in- memory
pilihan dengan Oracle Exalytics di memori mesin dan data Oracle gudang .
Exadata terintegrasi dengan platform perangkat keras nya .
5.
Pentaho (
www.pentaho.com ) menyediakan analisis
bisnis open source melalui edisi komunitas dan perusahaan. Pentaho mendukung
terkemuka Distribusi Hadoop - based dan mendukung kemampuan asli, seperti NFS
kinerja tinggi sistem file mountable MapR itu .
BAB
4
PENUTUP
4.1
Simpulan
Berdasarkan
hasil Studi pustaka kami tentang big data, maka ditarik simpulan sebagai
berikut:
1.
Big
Data adalah kemampuan untuk mengelola data
dengan volume besar yang berbeda
dengan kecepatan yang tepat, dan dalam dalam kerangka waktu yang tepat
memungkinkan analisis dan reaksi secara langsung. bukan hanya tentang data yang
berukuran raksasa. Big Data juga
dapat didefinisikan sebagai data berukuran raksasa yang volumenya terus
bertambah, terdiri dari berbagai jenis atau varietas data, terbentuk secara
terus menerus dengan kecepatan tertentu dan harus diproses dengan kecepatan
tertentu pula.
2.
Banyak sekali
perusahaan yang memiliki kumpulan data yang menumpuk, karena terlalu banyaknya
data tersebut, terkadang perusahaan tidak mengetahui tindakan apa yang harusnya
dapat dilakukan terhadap kumpulan data tersebut.
3.
Sebuah informasi atau
data dapat disebut sebagai Big Data
apabila memiliki 1 (satu) dari 3 (tiga) karakteristik yang terdiri dari Volume (jumlah data yang dapat diolah
oleh sebuah perusahaan), Variety
(variasi data yang dapat diolah dan dianalisis lebih lanjut oleh perusahaan),
dan Velocity (kecepatan sebuah
perusahaan di dalam melakukan pemrosesan data).
4.
Banyak perusahaan yang
menganggap Big Data adalah kumpulan
data dalam ukuran besar padahal Big Data
bukan hanya sekedar ukuran, namun juga terdapat keragaman di dalamnya. Hal
inilah yang membedakan Big Data
dengan sistem manajemen data lainnya.
4.2
Saran
Untuk
perusahaan yang memiliki kumpulan data yang sangat banyak, disarankan untuk
menerapkan Big Data dan bukan hanya sekedar sistem manajemen data yang biasa
saja seperti database. Kumpulan data tersebut dapat diolah dan dianalisis
menjadi sebuah data atau informasi yang sangat berguna bagi orang lain, seperti
halnya yang dilakukan oleh Google pada mesin pencarian miliknya, dengan
pengguna memasukan kata kunci pada mesin pencarian tersebut, pengguna akan
mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan pengguna lewat bantuan Big Data yang dimiliki oleh Google.
Begitu
pula dengan Amazon atau eBay yang menganalisa kebiasaan belanja setiap
penggunanya dan dapat memberikan rekomendasi barang berdasarkan data atau
informasi yang dimilikinya dari Big Data
milik mereka. Kecepatan dan ketepatan juga sangat krusial dalam penerapan Big Data mengingat akan pentingnya
sebuah data atau informasi bagi pengguna dan hal-hal tersebutlah yang nantinya
akan memberikan keuntungan bagi perusahaan itu sendiri.
Meningkatkan
kemampuan teknologi di dalam perusahaan seperti media penyimpanan data karena
data yang disimpan ke dalam Big Data
tidak tergolong sedikit, melainkan sangat banyak sehingga membutuhkan tempat
penyimpanan yang memadai serta dukungan jaringan yang juga sangat baik untuk
memindahkan ataupun mengirimkan kumpulan data tersebut.
Memanfaatkan data atau informasi tersebut agar dapat
diubah menjadi sebuah teknologi baru yang bisa saja berupa sebuah aplikasi atau
perangkat lunak dapat juga dilakukan dalam penerapan Big Data. Semua tergantung bagaimana sebuah perusahaan menyikapi
kumpulan data yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, bagaimana manajemen dari
perusahaan tersebut memikirkan ide-ide brilian terhadap kumpulan data tersebut.
Apakah dukungan IT dari perusahaan dapat membantu? Apakah dukungan karyawan
dari perusahaan dapat membantu? Hal-hal tersebut juga harus diperhatikan oleh
perusahaan dalam menerapkan Big Data.
0 Response to "Big data"
Posting Komentar